Setidaknya, dengan pemahaman seperti demikian meminimalisir adanya kekerasan atas nama agama, penyegelan masjid, penutupan gereja, pembantaian atas nama jihad, bahkan sampai perang antar agama. Memang iya di dalam alquran menyatakan "agama yang benar menurut allah adalah islam" (ali imran; 19), namun pertanyaannya adalah apakah kita bisa menjadi islam 100% menurut allah?. Allah itu kan Tuhannya orang banyak, bukan hanya tuhannya orang tertentu saja. Nanti ndak malah seperti kisah Ibrahim yang berdoa untuk diberikan rejeki yang melimpah dan barakah bagi orang yang beriman saja, tapi ia dimarah-marah sama Allah, bahwa orang tidak beriman (kafir) pun diberi rejeki tersebut. (al-baqarah: 126). Kita (manusia) itu terbatas, jadi tak mungkin bisa mencapai sesuatu yang Tak Terbatas, kalau mendekati iya bisa, tapi jika sama persis, tidak bisa.
Â
Pembaca yang budiman, sekian dari saya, jika salah memang itu sifat kekurangan saya, jika benar semata dari Tuhan yang maha Entah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H