Mohon tunggu...
Januarta Sft21
Januarta Sft21 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Islam Indonesia jurusan Hubungan Internasional. Mulai mempelajari tentang Hubungan Internasional sejak 2023. Suka menonton film berbagai genre, suka traveling dan touring.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengintip Alasan di Balik Invasi Irak Tahun 2003

30 Desember 2023   13:30 Diperbarui: 30 Desember 2023   13:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apabila kita melihat penjelasan diatas maka kita dapat mengatakan bahwa alasan Amerika dalam menginvasi Irak selalu berubah-ubah dan tidak konsisten. Selain itu ketika invasi yang dilakukan telah berjalan, tiga alasan pertama tidak dapat dipastikan kebenarannya. Banyak hal-hal dan bukti yang melemahkan alasan Amerika dalam invasi Irak ini, dengan tidak terbuktinya 3 alasan irak maka akan muncul pertanyaan mengenai apa alasan sebenarnya alasan Amerika dalam menginvasi Irak ini (Francis, 2016).

Kemudian dengan menganalisa kebijakan yang dilakukan oleh Amerika dalam invasi Irak, diketahui bahwa national security dan pursuit of national interest merupakan alasan utama yang menyebabkan Amerika melakukan invasi Irak. Bisa kita lihat pula dalam kebijakan yang diambil oleh Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz dalam “Defense Planning Guidance 1992” yang menjadi landasan dalam strategi militer Amerika. Dalam rancangan tersebut digambarkan bahwa Amerika harus mempertahankan kekuatannya dan menggunakannya untuk menyerang negara yang memiliki senjata pemusnah massal sebelum digunakan kepada Amerika (Wulandari, 2015).

Pada saat Invasi Irak terjadi, Presiden George W. Bush lebih mementingkan kekuatan Amerika Serikat, dalam invasi ini pula George W. Bush lebih seperti mementingkan kepentingan Amerika daripada perdamaian dunia. Para realis berpendapat bahwa kekuatan mampu membuat suatu negara mendapatkan pengakuan dari negara lain. Dan kekuatan atau power ini sendiri dibagi menjadi dua, yaitu hard power dan soft power. Sementara contoh dari hard power sendiri adalah Invasi yang dilakukan oleh Amerika dalam menginvasi Irak tahun 2003 (Arumdapta, 2022).

Kesimpulan

Pasca serangan World Trade Center (WTC) dan Pentagon atau yang lebih dikenal dengan peristiwa 9/11 oleh sekelompok teroris, Amerika langsung mengambil keputusan dengan menyatakan perang terhadap teroris. Irak adalah salah satu negara yang menjadi target amerika dalam kebijakan ini. Dengan alasan tersebut Amerika pun mulai menginvasi Irak pada Maret 2003. Amerika juga memiliki alasan lain dalam melakukan serang ini.

Namun terdapat  alasan Amerika tidak memiliki bukti yang kuat yaitu  tuduhan senjata massal, pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Saddam Hussein, dan Tuduhan terhadap teroris. Dibalik alasan tersebut, tujuan utama Amerika adalah  national security dan pursuit of national interest merupakan alasan utama yang menyebabkan Amerika melakukan invasi Irak. Dimana Amerika hanya Ingin untuk mewujudkan kepentingan negara saja.

Daftar Pustaka

Arumdapta, S. F. (2022, August 30). Tanggapan Realis terhadap Alasan Amerika Serikat Menginvasi Irak Tahun 2003. Kumparan. Retrieved December 20, 2023, from https://kumparan.com/biyaarum2305/tanggapan-realis-terhadap-alasan-amerika-serikat-menginvasi-irak-tahun-2003-1zSMCoHCjZ4/full

Francis, J. (2016, Oktober). Analisis Terhadap Indikasi Adanya Motif War Profiteering di Balik Perang Irak. Jurnal Analisis Hubungan Internasional, 5(3), 63.

Kedang, A. Y. (2017, Desember). Internasionalisasi dan Internalisasi Wacana War on Terror. Jurnal Sosial Politik, 3, 21-42.

Saeri, M. (2012, Februari). Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik. Jurnal Transnasional, 3(2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun