Mohon tunggu...
Januarta Sft21
Januarta Sft21 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Islam Indonesia jurusan Hubungan Internasional. Mulai mempelajari tentang Hubungan Internasional sejak 2023. Suka menonton film berbagai genre, suka traveling dan touring.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengintip Alasan di Balik Invasi Irak Tahun 2003

30 Desember 2023   13:30 Diperbarui: 30 Desember 2023   13:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan 

Pada tanggal 11 September 2001 World Trade Center (WTC) dan Pentagon  diserang oleh kelompok yang disebut oleh Amerika sebagai teroris. Peristiwa ini pun memberikan dampak yang sangat besar bagi Amerika dan langsung dengan cepat ditanggapi oleh Amerika Serikat dengan menyatakan perang terhadap teroris yang dituduh menjadi dalang yang bertanggung jawab atas serangan dua situs penting Amerika tersebut atau yang dikenal juga dengan serangan 9/11. Deklarasi ini pun dengan cepat diterima oleh banyak pihak dan membuat Amerika melakukan penyerangan ke Irak dan Afghanistan (Kedang, 2017).

Invasi irak yang dilakukan oleh Amerika secara resmi dimulai pada tanggal 19 Maret 2003. Selain alasan perang terhadap terorisme, Amerika juga memiliki alasan lain dalam menginvasi Irak yaitu tuduhan kepemilikan senjata massal, pembebasan rakyat Irak dari rezim Saddam, dan penguasaan ladang minyak (Wulandari, 2015). Tulisan ini akan mencoba menjelaskan tentang apa alasan Amerika melakukan invasi Irak dan bagaimana pandangan realis terhadap invasi Amerika ke Irak tahun 2003.

Pembahasan

Amerika Serikat mulai meluncurkan agresi militer penuh terhadap Irak pada tanggal 20 Maret 2003. Invasi ini merupakan operasi militer yang dilakukan dalam waktu yang lama, memakan biaya yang besar, serta menjadi operasi yang pertama kali dilakukan tanpa adanya persetujuan dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Dalam invasi Amerika mengeluarkan dana sekitar 815 miliar dollar AS dan memakan korban jiwa yang banyak. Maka, dilihat dari banyaknya biaya dan korban jiwa dapat menimbulkan pertanyaan mengenai apa alasan dari invasi Amerika (Francis, 2016). 

Ketika kita membahas mengenai alasan negara maju untuk berperang, maka kita akan menemukan banyak alasan besar seperti masalah keamanan, politik, kemanusiaan, dan teritori sebagai penyebab perang (Francis, 2016). Namun secara garis besar terdapat lima faktor utama yang membuat Amerika menginvasi Irak pada tahun 2003 (Wulandari, 2015). Namun yang menarik adalah beberapa alasan Amerika menyerang Irak tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara absolut.

Alasan pertama mengapa Amerika menginvasi Irak adalah tuduhan bahwa Irak tengah mengembangkan senjata pemusnah massal. Tetapi setelah pemerintahan Saddam Hussein berhasil dijatuhkan, alasan bahwa Irak mengemnbangkan senjata pemusnah massal tersebut tidak terbukti. Menurut inspektur PBB yang telah melakukan riset, tidak ditemukan tanda tanda bahwa Irak sedang mengembangkan senjata pemusnah massal. Riset ini dilakukan oleh dua badan pengawas yaitu UNMOVIC (United Nations Monitoring, Verification, and Investigation Commission) dan IAEA (International Atomic Energy Agency) di 550 lokasi yang berbeda pada November 2002 sampai dengan Maret 2003 (Francis, 2016). 

Alasan invasi Irak yang kedua adalah sebagai pembelaan diri atas serangan terorisme yang dituduhkan kepada Saddam Hussein. Presiden Bush menganggap bahwa Invasi yang dilakukan ini adalah tindak lanjut dari peperangan melawan terorisme yang dilakukan oleh sekelompok teroris yang terkenal dengan 9/11. Serangan ini menjadi awal perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan munculnya paradigma baru dalam keamanan nasional Amerika (Wulandari, 2015).

Alasan ketiga adalah Pelanggaran HAM yang telah dilakukan oleh rezim Saddam Hussein terutama pada etnis Kurdi. Meskipun pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rezim Saddam Hussein sangatlah buruk, tapi banyak yang mempertanyakan mengapa ini menjadi alasan Amerika untuk melakukan invasi ke Irak. Bahkan kelompok pemerhati HAM Human Rights Watch dan Amnesty International menyatakan bahwa meskipun apabila memang benar HAM yang terjadi di Irak merupakan alasan yang utama untuk menyerang Irak, sebuah intervensi militer tetap tidak dibenarkan menurut dasar kemanusiaan (Francis, 2016).

Alasan Invasi yang keempat adalah terbentuknya sebuah aliansi unik yang terjadi antara Amerika dan Israel untuk melawan ancaman keamanan yang terjadi di Timur Tengah. Dan alasan terakhir adalah masalah ekonomi lebih khususnya tentang penguasaan ladang minyak. Dalam penguasaan minyak ini bukan merupakan hal yang baru bagi Amerika sendiri. Hal ini dilakukan Amerika untuk menghindari dan mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara Eropa dan Asia Timur pada minyak teluk persia.

Diketahui pula bahwa ada faktor alternatif dalam invasi Irak ini, yaitu ancaman keamanan terhadap posisi strategis Amerika Serikat di Timur Tengah. Doktrin Bush ini dimulai dengan asumsi bahwa Amerika Serikat pasca perang dingin merupakan satu-satunya negara adidaya dan menjadi salah satu negara yang berusaha untuk mempertahankan posisinya kedepan, dalam kepemimpinan Bush sendiri kekuasaan merupakan unsur utama. Maka invasi yang dilakukan Amerika adalah tindakan yang dianggap rasional demi mencapai tujuan utamanya dan menunjukkan kekuatan kepada negara lain (Wulandari, 2015).

Apabila kita melihat penjelasan diatas maka kita dapat mengatakan bahwa alasan Amerika dalam menginvasi Irak selalu berubah-ubah dan tidak konsisten. Selain itu ketika invasi yang dilakukan telah berjalan, tiga alasan pertama tidak dapat dipastikan kebenarannya. Banyak hal-hal dan bukti yang melemahkan alasan Amerika dalam invasi Irak ini, dengan tidak terbuktinya 3 alasan irak maka akan muncul pertanyaan mengenai apa alasan sebenarnya alasan Amerika dalam menginvasi Irak ini (Francis, 2016).

Kemudian dengan menganalisa kebijakan yang dilakukan oleh Amerika dalam invasi Irak, diketahui bahwa national security dan pursuit of national interest merupakan alasan utama yang menyebabkan Amerika melakukan invasi Irak. Bisa kita lihat pula dalam kebijakan yang diambil oleh Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz dalam “Defense Planning Guidance 1992” yang menjadi landasan dalam strategi militer Amerika. Dalam rancangan tersebut digambarkan bahwa Amerika harus mempertahankan kekuatannya dan menggunakannya untuk menyerang negara yang memiliki senjata pemusnah massal sebelum digunakan kepada Amerika (Wulandari, 2015).

Pada saat Invasi Irak terjadi, Presiden George W. Bush lebih mementingkan kekuatan Amerika Serikat, dalam invasi ini pula George W. Bush lebih seperti mementingkan kepentingan Amerika daripada perdamaian dunia. Para realis berpendapat bahwa kekuatan mampu membuat suatu negara mendapatkan pengakuan dari negara lain. Dan kekuatan atau power ini sendiri dibagi menjadi dua, yaitu hard power dan soft power. Sementara contoh dari hard power sendiri adalah Invasi yang dilakukan oleh Amerika dalam menginvasi Irak tahun 2003 (Arumdapta, 2022).

Kesimpulan

Pasca serangan World Trade Center (WTC) dan Pentagon atau yang lebih dikenal dengan peristiwa 9/11 oleh sekelompok teroris, Amerika langsung mengambil keputusan dengan menyatakan perang terhadap teroris. Irak adalah salah satu negara yang menjadi target amerika dalam kebijakan ini. Dengan alasan tersebut Amerika pun mulai menginvasi Irak pada Maret 2003. Amerika juga memiliki alasan lain dalam melakukan serang ini.

Namun terdapat  alasan Amerika tidak memiliki bukti yang kuat yaitu  tuduhan senjata massal, pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Saddam Hussein, dan Tuduhan terhadap teroris. Dibalik alasan tersebut, tujuan utama Amerika adalah  national security dan pursuit of national interest merupakan alasan utama yang menyebabkan Amerika melakukan invasi Irak. Dimana Amerika hanya Ingin untuk mewujudkan kepentingan negara saja.

Daftar Pustaka

Arumdapta, S. F. (2022, August 30). Tanggapan Realis terhadap Alasan Amerika Serikat Menginvasi Irak Tahun 2003. Kumparan. Retrieved December 20, 2023, from https://kumparan.com/biyaarum2305/tanggapan-realis-terhadap-alasan-amerika-serikat-menginvasi-irak-tahun-2003-1zSMCoHCjZ4/full

Francis, J. (2016, Oktober). Analisis Terhadap Indikasi Adanya Motif War Profiteering di Balik Perang Irak. Jurnal Analisis Hubungan Internasional, 5(3), 63.

Kedang, A. Y. (2017, Desember). Internasionalisasi dan Internalisasi Wacana War on Terror. Jurnal Sosial Politik, 3, 21-42.

Saeri, M. (2012, Februari). Teori Hubungan Internasional Sebuah Pendekatan Paradigmatik. Jurnal Transnasional, 3(2).

Wulandari, D. A. (2015). AGRESI AMERIKA SERIKAT TERHADAP IRAK PERIODE 2003-2010. Journal of International Relations, 1(2), 132-140.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun