Mohon tunggu...
Guru Raymea
Guru Raymea Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri Satu Atap Raymea

Menulis merupakan partikel kecil dalam melukis kenangan, membuat sejarah, membentuk karakter. Dengan menulis pula kreasi kita tidak mengenal batas. Salam satu pena ✒

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hatiku di Rawamangun

1 Desember 2024   10:26 Diperbarui: 1 Desember 2024   10:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: STANLY RAVEL (sumber: Kompas.com) 

Byuurrrr..... 

Velodrome seketika bergemuruh. 

Sorak tangis, bergemuruh saat itu. 

Iringan gema tepuk bercampur, tak terbendung. 

Ilusi dan mimpi, kini realita. 

Bak veteran, mendapat apresiasi. 

Hebatnya gemuruh lagi sedetik sirna, penuh harap menanti. 

Selayaknya ketika dibuyarkan arus rawamangun. 

Bahagiakah ending penantian ini? 

Lamunan ini mengusik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun