Mohon tunggu...
Guru Raymea
Guru Raymea Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri Satu Atap Raymea

Menulis merupakan partikel kecil dalam melukis kenangan, membuat sejarah, membentuk karakter. Dengan menulis pula kreasi kita tidak mengenal batas. Salam satu pena ✒

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secercah Kegundahan Untukmu

25 November 2024   13:22 Diperbarui: 25 November 2024   13:29 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menelisik lebih jauh negeri ini

Sibuk tergambar deretan abstrak membayang

Dalam bayang tak terkontrol, muncul setitik nila campuri

Kesejukan semula buyar total. 

Momentum berharga ini

Kan kupakai untuk berekspresi

Meluapkan, Melepaskan

Gejolak hati dan impian ini. 

Tak tersadari jika telah sore

Walau kata hati masih pagi

Redam remuk hati ini

Tak mengubah, tak mempengaruhi

Inilah kisah antah berantah negeri dongeng

Semuanya fiksi semata

Kasih yang diinginkan

Kini hanya bayangan, hayalan. 

Dengarkan lirik tak bersuara ini

Tuanku, anjunganku

Jangan biarkan malam menutupi

Hati yang masih inginkan pagi. 

Harap ini tak kan sirna

Jika tidak terabaikan. 

Kisahku menghantui, 

Membangunkan dari tidurmu. 

Malaka, 25/11/2024

TTD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun