Mohon tunggu...
Januarius Yoseph Nana
Januarius Yoseph Nana Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri Satu Atap Raymea

Menulis merupakan partikel kecil dalam melukis kenangan, membuat sejarah, membentuk karakter. Dengan menulis pula kreasi kita tidak mengenal batas. Salam satu pena ✒

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Anak Pelosok Negeri

18 November 2024   10:09 Diperbarui: 18 November 2024   10:56 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi, Lokasi;SMPN Satap Raymea

Bahagia itu adalah bersama, 

Kebersamaan ini akan menjadi penyemangat. 

Sangatlah sederhana arti bahagia, ketika tiada tangis membahana

Di negeri yang elok ini kan kuraih bahagiaku. 

Ditengah hingar bingar, bisingnya kota, kami merintih

Rintihan tak berujung, rintihan tak bermakna...

nikmati dan menghibur itulah solusi

Bukan keringat di pelupuk, basah-basahan

takkan kami hirau, demi bahagia

Bahagia seperti apakah?

sederhana...

Berikan kami setitik pandang,

setitik rona,

secuil sentuhan...

Kami percaya, tak kan ada mata...

mata yang tertutup saat berjalan,

terbuka saat tidur.

Kami dilatih, kami dipacu...

Berpacu dalam problema

menuju bahagia kami berharap

Saat itu datang, 

artinya apa?

Kami tidaklah diikat, dikekang...

Kami tidak dikucilkan, tidak bebani...

Kami ingin maju 3,

4 langkah...

Mundur 5 langkah?

Tidak!!!

3T, 18/11/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun