Mohon tunggu...
Januariska Bayu Dwinanda
Januariska Bayu Dwinanda Mohon Tunggu... Full Time Blogger - A Lifetime Learner 🌾

A working mom

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berbagai Penyebab ASI Berkurang Saat Menyusui

12 Desember 2022   10:44 Diperbarui: 15 Desember 2022   13:47 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu menyusui stres. Foto: Shutter Stock

Setiap Ibu pasti menginginkan dapat menyusui dengan lancar tanpa berbagai hambatan. Namun hampir semua Ibu menyusui pernah merasakan ASI nya berkurang. 

Hal ini tentunya membuat para Ibu cemas dan khawatir akan kecukupan ASI serta nutrisi untuk bayi nya. Untuk itu perlu kita ketahui bahwa jumlah ASI yang berkurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terkadang tidak disadari. Berikut adalah beberapa faktor diantaranya.

1. Ibu Tidak Sering Menyusui

ASI dapat diproduksi karena kadar hormon prolaktin dalam tubuh wanita meningkat selama masa kehamilan hingga menyusui. Pada pada wanita yang melahirkan namun tidak sering menyusui, kadar hormon prolaktin akan semakin menurun.

Jika Ibu sering menyusui dan memerah ASI, maka semakin banyak pula produksi ASI oleh payudara. Begitupun sebaliknya, jika Ibu tidak sering menyusui, maka produksi ASI akan segera menurun. Maka bayi harus lebih sering diberi ASI secara langsung setiap kali bayi menginginkannya.

2. Kurang minum Air Putih

Pada saat menyusui, Ibu perlu mengonsumsi air putih lebih banyak daripada biasanya untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi. Tidak hanya itu, air putih juga memiliki peranan yang sangat penting salah satunya yaitu untuk mencegah dehidrasi selama menyusui. Jika Ibu kekurangan air pada saat menyusui, ini dapat menurunkan produksi ASI. Sehingga disarankan Ibu untuk mengonsumsi air minimal 3 liter per hari.

3. Pelekatan yang tidak tepat

Dilansir dari alodokter.com, salah satu lainnya yang dapat menyebabkan produksi ASI berkurang yaitu pelekatan mulut bayi yang tidak tepat saat menyusu. Hal ini membuat bayi tidak mengisap ASI dengan optimal. Akibatnya, rangsangan pada tubuh untuk memproduksi ASI jadi berkurang, sehingga otomatis produksi ASI jadi sedikit.

Maka dari itu, pelekatan mulut bayi pada saat menyusu perlu diperhatikan dan dilakukan dengan benar. Ciri dari pelekatan yang baik yaitu dagu bayi menyentuh payudara dengan mulut dan bibir terbuka lebar.

4. Gangguan fungsi tiroid

Ibu menyusui yang memiliki gangguan fungsi tiroid akan berisiko mengalami penurunan jumlah produksi ASI. Mengutip dari alodokter.com, ibu yang menderita hipertiroidisme tidak dilarang menyusui bayinya, dokter biasanya akan menyesuaikan pengobatan hipertiroid tersebut sehingga tidak membahayakan anak yang disusui.

Namun sambil menunggu produksi ASI pulih kembali, Ibu bisa tetap memberikan bayi ASI perah dari donor ASI yang sesuai.

5. Mengonsumsi obat atau kontrasepsi

Beberapa obat dan kontrasepsi dapat menyebabkan produksi ASI menurun. Jika Ibu ingin mengonsumsi obat - obatan tertentu, pastikan obat tersebut aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui. 

Untuk Ibu yang ingin menjalankan program KB atau ingin mencegah kehamilan, pililah pil KB yang aman dikonsumsisehingga tidak berpengaruh terhadap proses produksi ASI. Ibu juga bisa konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait jenis kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun