ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Sebab, menyusui adalah hal yang paling terpenting untuk tumbuh kembang bayi. Proses menyusui memanglah tidak selalu berjalan lurus, bahkan proses menyusui setiap ibu pun dapat berbeda-beda.
Setelah melahirkan, menjadi suatu kewajiban bagi seorangNormalnya, seorang ibu yang sedang aktif menyusui dapat menghasilkan 550-1000 ml ASI setiap harinya. Tak jarang juga ibu yang menghasilkan ASI lebih sedikit dari normalnya. Hal ini tentunya dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu stress yang berlebihan.
Dilansir dari sehatq.com, tingkat stress yang tinggi pada ibu menyusui dapat menyebabkan kesulitan pada refleks let-down ASI. Let down reflex atau milk ejection reflex (MER) adalah reaksi alami yang terjadi di tubuh ibu saat bayi menyusu. Pada saat bayi menempel pada payudara ibu dan mulai mengisapnya, terjadi pengiriman pesan ke otak ibu untuk melepas hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin diproduksi oleh kelenjar pituitari yang berada di dalam otak dan berpengaruh terhadap berbagai fungsi fisiologis tubuh.
Sedangkan hormon oksitosin diperlukan untuk memperlancar ASI yang sudah diproduksi. Saat ibu menyusui merasa stres, kadar hormon oksitosin akan terganggu jumlahnya dalam tubuh. Akibatnya, produksi ASI pun akan berkurang dan membuat bayi tidak mendapat cukup ASI.
Selain itu, stress juga bisa berdampak pada kesehatan Ibu maupun si buah hati loh. Maka agar produksi ASI lancar, hindari stress seminimal mungkin dan tetap selalu menjaga pola makan ya. Usahakan juga untuk perbanyak konsumsi air putih. Untuk mempelancar dan menambah nutrisi ASI, Ibu juga bisa mengonsumsi ASI Booster dalam bentuk susu, suplemen, ataupun tablet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H