Mohon tunggu...
Januari Sihotang
Januari Sihotang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Hukum/Konten Kreator

Peminat kajian hukum dan politik ketatanegaraan serta penikmat karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Kota

7 Agustus 2023   17:24 Diperbarui: 7 Agustus 2023   17:29 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kota ini terlalu riuh

tak lagi punya waktu membangun rindu

atau sekedar canda, hanya candu

tak ada lagi cinta berjulang seperti menara kebanggan itu

hanya wanita-wanita jalang

mendulang uang di kedalaman berahi

lelaki pemuja ranjang

hingga sayap-sayap rindu luluh

di antara dengus dan peluh

kota,

rimba serigala dan singa

serta manusia yang kehilangan surga.

Medan, Maret 2007

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun