Katamu, hidup hanya seutas takdir dipintal waktu
lalu percumakah aku
menghitung setiap hari-hari,
lalu mengalirkannya dengan beribu cinta
ditanam bersama urat-urat hati
memang segalanya akan jadi sejarah
namun cinta terlalu tangguh untuk pasrah
luka hanyalah awan gelap
menghasilkan hujan
meluruhkan kecemasan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!