Katamu, hidup hanya seutas takdir dipintal waktu
lalu percumakah aku
menghitung setiap hari-hari,
lalu mengalirkannya dengan beribu cinta
ditanam bersama urat-urat hati
memang segalanya akan jadi sejarah
namun cinta terlalu tangguh untuk pasrah
luka hanyalah awan gelap
menghasilkan hujan
meluruhkan kecemasan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!