Mohon tunggu...
Januariansyah Arfaizar
Januariansyah Arfaizar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STAI Yogyakarta - Mahasiswa HES Prodi Hukum Islam Program Doktor FIAI UII

Bermanfaat dan Memberikan Manfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesantren dan Masjid sebagai Pusat Wisata Religi: Menggali Makna dan Meningkatkan Kehidupan Spiritual

2 Agustus 2024   14:29 Diperbarui: 2 Agustus 2024   14:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen : Januariansyah Arfaizar

Kehadiran wisatawan religi di Masjid Istiqlal juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Banyak pedagang kecil di sekitar masjid yang menjual berbagai macam oleh-oleh, makanan khas, dan perlengkapan ibadah. Selain itu, adanya wisatawan juga mendorong perkembangan sektor perhotelan, transportasi, dan jasa pariwisata lainnya. Dengan demikian, masjid sebagai destinasi wisata religi tidak hanya berkontribusi dalam peningkatan kehidupan spiritual masyarakat, tetapi juga membantu menggerakkan roda ekonomi di sekitarnya.

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan wisata religi di masjid-masjid seperti Istiqlal juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara kenyamanan beribadah dan kunjungan wisatawan. Penting bagi pengelola masjid untuk memastikan bahwa kegiatan wisata tidak mengganggu kegiatan ibadah. Selain itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan fasilitas dan layanan bagi wisatawan, seperti penyediaan informasi yang memadai, area parkir yang luas, dan fasilitas pendukung lainnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, pengelola masjid, dan masyarakat setempat sangat diperlukan. Pemerintah dapat berperan dalam menyediakan infrastruktur dan melakukan promosi wisata religi, sementara pengelola masjid dan masyarakat dapat bekerja sama dalam menjaga dan mengembangkan destinasi wisata ini. Dengan upaya bersama, masjid dapat lebih optimal dalam mengemban peranannya sebagai pusat wisata religi yang memperkaya pengalaman spiritual dan kultural para pengunjung.

Dengan demikian, masjid di Indonesia, termasuk Masjid Istiqlal, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Potensi ini, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pengembangan spiritual, pendidikan, dan ekonomi masyarakat sekitar.

Sinergi Pesantren dan Masjid dalam Wisata Religi

Menggabungkan kunjungan ke pesantren dan masjid dalam satu paket wisata religi dapat menjadi pilihan menarik bagi para wisatawan. Paket wisata ini menawarkan pengalaman yang mendalam dan komprehensif tentang Islam, baik dari segi pendidikan maupun spiritual. Wisatawan dapat memulai perjalanan mereka dengan mengunjungi pesantren untuk memahami kehidupan dan pendidikan Islam yang sebenarnya. Di pesantren, mereka dapat menyaksikan proses belajar mengajar, mengikuti pengajian, serta melihat langsung kehidupan para santri yang penuh dengan kedisiplinan, kesederhanaan, dan kekhusyukan dalam beribadah.

Setelah mendapatkan wawasan mendalam di pesantren, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan mereka ke masjid-masjid bersejarah untuk merasakan kedalaman spiritual dan mengagumi keindahan arsitektur Islam. Masjid-masjid bersejarah di Indonesia tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menyimpan cerita dan nilai-nilai sejarah yang sangat berarti. Arsitektur masjid yang megah dan penuh makna simbolik dapat memberikan pengalaman spiritual yang berbeda bagi para pengunjung.

Sebagai contoh, wisatawan dapat memulai kunjungan mereka dengan mengunjungi Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, untuk belajar tentang sejarah pendidikan Islam di Indonesia dan mengenang jasa para ulama besar seperti KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Abdurrahman Wahid. Setelah itu, mereka dapat melanjutkan perjalanan ke Masjid Istiqlal di Jakarta. Di Masjid Istiqlal, mereka dapat memahami lebih dalam tentang simbolisme dan filosofi di balik desain arsitektur masjid terbesar di Asia Tenggara ini, serta mengikuti tur yang dipandu untuk mengetahui detail sejarah dan makna setiap sudut bangunan.

Pentutup

Dalam mengembangkan potensi wisata religi di pesantren dan masjid, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, perlu dilakukan pembenahan infrastruktur di sekitar lokasi pesantren dan masjid, termasuk akses jalan, transportasi umum, dan fasilitas akomodasi. Infrastruktur yang baik akan memudahkan akses bagi para wisatawan dan meningkatkan kenyamanan selama kunjungan mereka.

Kedua, promosi wisata religi juga perlu ditingkatkan. Pemerintah, bersama dengan pengelola pesantren dan masjid, dapat mengadakan kampanye promosi baik secara daring maupun luring. Promosi ini dapat melibatkan pemanfaatan media sosial, pembuatan brosur, serta partisipasi dalam pameran pariwisata. Informasi yang jelas dan akurat tentang potensi wisata religi di pesantren dan masjid akan menarik minat lebih banyak wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun