Ketika bebarapa minggu yang lalu pemerintah sempat mengatur angkutan umum (baca:angkot) di Jakarta saya merasa sedikit lega. Maklum, walaupun sudah lama tidak naik kendaraan umum ini tetapi saya pernah mengalami beberapa hal yang tidak menyenangkan mulai dari bertemu dengan pengamen yang memaksa minta uang sampai bertemu dengan supir angkot yang menabrak pengendara motor yang ugal-ugalan.
Saya memperoleh cerita ini dari adik saya yang kebetulan tiap hari naik angkot. Dan, kebetulan juga dia naik angkot setiap berangkat dan pulang sekolah. Adik saya bercerita tentang seorang kawannya, yang perempuan, ketika menyaksikan sendiri kekerasan didalam angkot.
Saat itu masih siang hari, sekitar pukul 2 siang, waktu dimana anak-anak kuliahan di sekitar depok selesai dengan penatnya kuliah mereka. Sama seperti kebanyakan mahasiswa, kawan adik saya ini naik angkutan umum untuk kembali kerumahnya. Dia menaiki angkot M-16 jurusan Taman mini-kampung rambutan-depok menuju rumahnya yang ada didaerah kampung rambutan.
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya kawan adik saya ini menaiki sebuah M-16 yang kebetulan sedang kosong saat itu. Hanya ada 2 penumpang saat itu, kawan adik saya yang duduk didekat pintu dan seorang perempuan yang duduk disamping sopir. Kemudian, didekat Universitas Pancasila, naiklah seorang pemuda, yang dari tampangnya juga merupakan seorang mahasiswa. Pemuda ini, entah mengapa, memilih untuk duduk di pojok.
Setelah itu, tak jauh dari Universitas Pancasila naik lagi tiga orang laki-laki. Nah, disinilah awal kecurigaan teman adik saya tersebut. Salah satu dari gerombolan lelaki tersebut memaksa kawan adik saya untuk mencoba produk obat oles yang sedang ditawarkannya. Kawan adik saya ini menolak, bahkan dia berteriak tidak mau.
Akan tetapi, malangnya, justru terjadi pada seraong penumpang laki-laki yang sedang duduk dipojok. Entah untuk menakuti tiga lelaki yang sedang duduk didepan kawan adik saya tersebut atau memang sengaja, dia menelpon seseorang dengan mengatakan bahwa dia kenal dengan polisi-polisi yang ada di pasar minggu.
Kemudian, gerombolan tersebut mengancam lelaki tersebut dengan sebuah pisau kecil. Tidak hanya lelaki itu tetapi juga kawan adik saya yang duduk dekat mereka. Kawan adik saya tersebut meminta sopir angkot untuk berhenti. Akan tetapi, sang supir bukannya berhenti malah memacu mobil yang dikendarainya. Perempuan yang duduk disamping supir pun "memaki" sang supir untuk segera berhenti. Namun, sang supir tetap tidak menghentikan laju mobilnya.
Akhirnya, di perempatan pasar minggu, tepatnya dibawah jembatan Jl Letjend TB Simatupang, kawan adik saya dan perempuan yang duduk disamping sopir meloncat turun. Untunglah saat itu, jalan agak macet, sehingga mereka meloncat ketika mobil tidak dalam kecepatan tinggi. Dan untunglah, kawan adik saya dan perempuan itu selamat, hanya lecet.
Anehnya, M-16 yang mereka tumpangi tadi tidak membelok menuju Pasar Rebo. Angkot tersebut malah berjalan terus ke Pasar Minggu. Entahlah, bagaimana nasib anak muda yang dikeroyok oleh gerombolan yang tidak jelas tadi.
Dari kisah diatas, saya akan mencoba berbagi Tips naik angkutan umum kepada para netter yang kebetulan baca tulisan saya
1. Jika anda sendirian, jangan naik angkutan umum yang sepi, lebih baik anda naik angkutan umum yang ramai.
2. Jangan memilih duduk di pojok. Pilihlah tempat duduk yang dekat dengan pintu, atau setidaknya dekat dengan penumpang yang menurut anda baik (seperti ibu-ibu atau pelajar)
3. Jika anda pulang malam, dan angkutan sepi, baiknya anda minta dijemput oleh kakak, adik, atau anggota keluarga lain yang anda percaya. Selain itu, anda juga bisa menginap di kosan teman.
4. Jika melihat penumpang yang mencurigakan, segera turun ditempat yang aman. Lebih baik anda membayar lebih demi keamanan hidup anda.
5. Hati-hati dengan penumpang yang terlihat mabuk. Biasanya mereka bukan penumpang baik-baik.
6. Hati-hati dengan supir yang ugal-ugalan, dan anda perlu pastikan, sang sopir sedang dalam kondisi "sadar" atau tidak mabuk.
7. Ajaklah mengobrol sopir atau penumpang sekitar anda, selain bisa menambah teman, anda juga bisa waspada terhadap sekeliling Anda..
Yup, semoga cerita dan tips dari saya bisa membuat netter berhati-hati. Kejahatan ternyata tidak terjadi pada malam hari, tetapi juga siang hari. Kalo ada tips yang ingin ditambah, silahkan, saya dengan senang hati akan menampungnya.... :)
Kunjungi blog saya : jurnalpribumi.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H