Pada akhir tahun 2021 kemarin, Sayur Sleman berkesempatan mengikuti Urban Innovation Challenge (UIC) yang diadakan oleh UNDP Acceleraor Labs, event yang saya ikuti setelah memutuskan resign dari fulltime teacher sejak November 2021. Saya percaya, ini bagian dari pintu rezeki yang Allah berikan.
Dari rangakaian proses seleksi UIC, alhamdulillah Sayur Sleman dinyatakan sebagai salah satu pemenangnya. Simak artikel di https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/17/162151371/atasi-3-isu-urban-undp-dan-ecoxyztem-gelar-urban-innovation-challenge?page=all ini ya. Apresiasinya berupa pendanaan program selama 6 bulan ke depan (Januari-Juni 2022).
Mimpi saya di tahun 2022 adalah menjadi wirausaha sosial. Ya, sedang merangkai mimpi itu menjadi nyata, melihat orang-orang sekitar saya yang menjadi petani, pedagang sayur, dan UMKM, saya ingin bermanfaat untuk mereka. Ini poin pentingnya. Mungkin di pekerjaan sebelumnya, saya selalu berupaya bekerja secara keras mempersiapkan pembelajaran untuk anak didik. Sekarang, saya ingin ada untuk masyarakat, untuk mereka yang sehari-hari saya jumpai di kampung.Â
Fokus pada mimpi, usaha yang diberikan, dan doa yang dipanjatkan. Tidak perlu mengkhawatirkan rezeki. Percayalah, ada yang Maha Memberi Rezeki. Mumpung masih muda, umur belum 30 tahun, saatnya membangun usaha mandiri. Berbekal ilmu, semangat, dan tentunya pengalaman yang ada, semoga profesi wirausaha sosial saya bermanfaat untuk keluarga, orang lain, dan bangsa ini. Seperti halnya pepatah di awal tulisan ini.Â
Mindset-nya memang perlu diubah, 'orang terdidik tidak harus melulu jadi pendidik, tapi orang terdidik hendaknya bisa membuka lapangan kerja'. Kalau bukan kita yang menciptkan peluang usaha, lalu siapa lagi? Yuk semangat berwirausaha.
Sleman, 1 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H