Mohon tunggu...
FBD Jantra 66 Kebobang
FBD Jantra 66 Kebobang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Kelompok KKN FISIP-FIB FBD Jantra 66 Desa Kebobang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kegiatan PKM-FBD Jantra 66 Kebobang: Peningkatan Kepercayaan Diri Terhadap Siswa SDN 03 Kebobang dalam Rutinitas Literasi di Kegiatan Belajar Mengajar

31 Agustus 2024   07:26 Diperbarui: 31 Agustus 2024   07:30 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(24/8/2024) Artikel ini membahas tentang upaya peningkatan kepercayaan diri siswa SDN 03 Kebobang melalui integrasi literasi dalam kegiatan belajar mengajar. Program ini diinisiasi oleh Kelompok FBD Jantra 66 dalam rangka PKM, dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan literasi siswa sebagai bagian integral dari proses pendidikan. 

Literasi dalam sistem belajar mengajar tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa yang lebih percaya diri dan berwawasan luas. Dengan literasi, siswa diajak untuk lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Program ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Juli hingga 2 Agustus, dengan harapan mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kepercayaan diri dan kemampuan literasi siswa.

Sebelum melakukan eksekusi program, kami terlebih dahulu mengamati beberapa kekurangan yang ada di SDN 03 Kebobang. Kami melakukan wawancara serta observasi terhadap kondisi sekolah dan siswa melalui guru dan kepala sekolah. Hasil observasi menunjukkan bahwa sekolah memiliki fasilitas perpustakaan dengan koleksi buku yang bervariasi serta ruang baca yang disediakan untuk siswa. Namun, fasilitas perpustakaan tersebut belum memadai, terlihat dari kondisi perpustakaan yang jauh dari kata layak. Hal ini menyebabkan siswa enggan meluangkan waktu untuk membaca secara mandiri di sekolah. 

Selain itu, kami mendapati bahwa lingkungan sosial di sekolah cenderung bervariasi. Beberapa siswa tampak antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar, sementara yang lain kesulitan untuk berkonsentrasi. Dari sisi pengajar, para guru menunjukkan dedikasi tinggi dalam membimbing siswa, terutama dalam program literasi. Namun, masih ada tantangan, seperti kurangnya partisipasi orang tua dalam mendukung kegiatan literasi di rumah. Sebagian besar siswa juga memiliki akses terbatas ke bahan bacaan di luar jam sekolah, yang dapat menghambat perkembangan literasi mereka. Ini menunjukkan perlunya peningkatan dalam penyediaan bahan bacaan serta program literasi yang melibatkan keluarga dan masyarakat. Sebelum memulai program literasi, kami terlebih dahulu berdiskusi dan menyusun jadwal pengajaran yang tepat untuk keenam kelas yang ada di SDN 03 Kebobang.

Pada minggu pertama, kami memperkenalkan anggota kelompok kami kepada para siswa dan menjelaskan program kerja yang akan dijalankan. Setiap anggota kelompok kemudian memasuki kelas-kelas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan PPKN. Selama pelaksanaannya, siswa didorong untuk lebih aktif dalam membaca serta mengemukakan hasil bacaan mereka. Kami membiasakan para siswa untuk mengadakan sesi membaca pada setiap mata pelajaran tersebut. 

Masing-masing siswa diberi kesempatan untuk membaca setiap kali kami mengajar di kelas. Beberapa siswa awalnya sulit untuk fokus dalam membaca, namun secara perlahan kami berhasil membimbing mereka agar lebih lancar dalam membaca teks. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap siswa dapat berpartisipasi dan memahami teks dengan baik. Setelah sesi membaca, kami melanjutkan dengan materi pembelajaran dan menambahkan permainan singkat sebagai hiburan di sela-sela pembelajaran.

Selanjutnya pada minggu kedua, kami melanjutkan kembali kegiatan dari minggu sebelumnya yakni memberikan instruksi kepada siswa di setiap kelas baik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PPKN untuk pembiasaan literasi sebelum memulai pelajaran. Pembiasaan ini sudah dimulai dari minggu sebelumnya dan oleh karena itu beberapa siswa yang sebelumnya masing bingung akan isi dari materi yang dipelajari menjadi lebih faham dan mampu menangkap isi dari materi yang akan dipelajari. 

Pada minggu ini, kami mulai untuk melatih keaktifan para siswa dengan sesekali menunjuk siswa yang ingin menyampaikan hal yang sudah dibaca di depan kelas dan di depan siswa lainnya. Dengan menerapkan sistem pembelajaran ini diharapkan para siswa mulai aktif dan tidak bingung dengan materi yang akan didapatkan hari itu. Kami juga menambahkan sesi games di akhir kegiatan literasi supaya kelas terasa lebih interaktif.

Memasuki minggu terakhir dalam program literasi, kami masih aktif mengajar dan melakukan pembiasaan literasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PPKN. Kami melihat perkembangan yang tampak dari peserta didik yaitu kepercayaan diri untuk menyampaikan pendapat di kelas. 

Peserta didik juga dapat membaca dengan seksama dan kondusif. Pada penutupan program, kami memberikan hadiah kepada peserta didik yang aktif dalam literasi dan pembelajaran. Hadiah ini berupa alat tulis yang diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan semangat belajar pada peserta didik. Selain itu, hadiah diberikan sebagai simbol kenang-kenangan bahwa pernah ada program pembiasaan literasi di SDN 03 Kebobang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun