Mohon tunggu...
Jantje Laimeheriwa
Jantje Laimeheriwa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jantje Laimeheriwa

Jadilah orang yang berempati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dengan Linangan Air Mata Menunggu Evakuasi Jenasah dan Bagian KRI Nanggala 402

27 April 2021   15:39 Diperbarui: 27 April 2021   15:54 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua sedih dan sedih selaku anak Bangsa, lebih lebih keluarga keluarga yang ditinggalkan oleh ke 53 putra terbaik Bangsa yang dipastikan telah gugur dalam tragedi KRI Nanggala 402.

Mencermati penjelasan resmi perkembangan terkini dalam konferensi pers oleh Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AL bahwa Kapal Selam KRI Nanggala 402 telah dipastikan lokasi atau titik tenggelamnya dan beberapa bukti bagian bagian kapal diantaranya kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi, selang timbul dan baju keselamatan awak kapal MK 11. 

KRI Nanggala 402 terbelah menjadi 3 bagian di laut bagian utara laut Bali pada kedalaman 838 meter diatas permukaan laut. Semua penjelasan tentang bukti bukti bagian kapal tersebut adalah bukti otentik melalui Citra yang telah dikonfirmasi. Penjelasan dan informasi lain yang disampaikan bahwa dalam tragedi ini analisa sementara tidak ada faktor kelalaian manusia (human error) karena semua prosedur telah dipenuhi untuk menjalankan misi pelatihannya tetapi kemungkinan besar disebabkan oleh faktor alam. 

Tim Pencari dan Penyelamat akan melakukan evakuasi bagian bagian kapal dan ISMERLO organisasi penyelamatan kapal selam dunia sudah bersedia namun masih perlu melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu. 

Prihatin dan sedih sekali jika kita mendengar penjelasan bahwa semua kru dan awak kapal berusaha untuk menyelamatkan diri dengan bukti mengeluarkan baju penyelamat dari tempatnya akan tetapi tidak sempat memakainya karena mungkin dalam kondisi kedaruratan yang tidak terelakan.

Dalam penjelasan sudah pasti dan jelas ke 53 putra terbaik Bangsa telah gugur dalam tragedi tersebut .... hanya saja tidak terungkap jelas dimana posisi jenasah ke 53 putra terbaik Bangsa tersebut ? Jelas kapal terbelah menjadi 3 bagian, Apakah jenasahnya tersebar di 3 bagian kapal tersebut  ? Apakah masih lengkap jenasah ke 53 saudara saudara kita  ? Apakah tidak terdeteksi citra sehingga tidak terkonfirmasi? Inilah yang menjadi pertanyaan saya dan mungkin pertanyaan kita semua teristimewa para keluarga yang kehilangan. 

Sebagai Bangsa yang berduka cita karena kehilangan putra putra terbaik Bangsa dalam misi perjuangan yang mulia untuk kepentingan Bangsa dan Negara ..... sebaiknya hindari proses administrasi birokrasi yang berbelit  apalagi ISMERLO telah siap untuk  membantu mengevakuasi jenasah dan bagian bagian kapal,  tunggu apalagi ? Segera saja lakukan evakuasi jenasah dan puing puing kapalnya karena keluarga yang berduka  dan kita semua sedang menunggu dalam kesedihan dan linangan air mata. Terima kasih, hormat dan penghargaan kepada semua Tim Pencari baik Tim Indonesia maupun Tim dari beberapa Negara yang telah dan sedang membantu dalam tragedi KRI Nanggala 402. Kami sedang menunggu dan menunggu jenasah suami, bapak, anak, cucu, kakak, adik dan saudara dari ke 53 putra Bangsa ini.

Hal lain yang ingin saya sampaikan dari peristiwa dan tragedi tersebut, marilah kita semua selaku keluarga yang berduka maupun selaku anak anak Bangsa  kita memaknai dan memberi nilai tragedi ini dengan pemahaman sebagai orang beriman dan orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Bahwa sehebat hebatnya manusia dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta secanggih canggihnya sarana, prasarana, alat dan mesin yang kita miliki tetapi semuanya tidak berarti apa apa karena semuanya ada dalam penguasaan dan kendali Allah.  Semua ada dalam otoritas dan kemahakuasaan Allah. Kita harus tunduk dan pasrah kepada Allah yang punya hidup ini. Kita tidak tau apa maksud Allah dibalik tragedi ini.  Jika Allah berkehendak tragedi ini tidak terjadi ya pasti tidak terjadi. Olehnya itu marilah kita hidup dalam kepasrahan total kepada Allah. Pada titik inilah kita tetap sabar dan kuat dalam menghadapi setiap peristiwa yang menghampiri hidup ini.

Scara pribadi saya dan keluarga menyampaikan duka cita yang dalam kepada semua keluarga yang berduka pada tragedi KRI Nanggala 402 dengan doa dan harapan Allah pasti memberi kekuatan dan menghapus  linangan air mata yang sementara menetes di bumi pertiwi dan ingat, mereka gugur sebagai Bunga Bangsa(jl)

Jayapura, 27 April 2021

Jantje Laimeheriwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun