Mohon tunggu...
Janssen Lesley
Janssen Lesley Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga 2023

ENFJ

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Hah, Penerapan Artificial Intelligence di Bidang Kesehatan Justru Mengancam Kehidupan Manusia?

8 Mei 2024   06:00 Diperbarui: 8 Mei 2024   13:50 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: infokomputer.grid.id

Artificial Intelligence atau yang saat ini seringkali dikenal dengan istilah AI sudah menjadi seperti makanan sehari-hari yang keberadannya tak terpisahkan dari peradaban manusia abad ke-21 ini. Setiap hal kecil yang kita lakukan atau kita jumpai di sekitar kehidupan kita seringkali tidak terlepas dari pengaruh Artificial Intelligence yang telah berkembang dengan sangat pesat. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kehadiran Artificial Intelligence telah meresap ke setiap aspek kehidupan yang ada di dunia saat ini. Namun, di balik semua keterlibatan khususnya keuntungan yang ditawarkan oleh AI dalam mempermudah kehidupan sehari-hari, pernahkah berpikir akan kehadiran Artificial Intelligence yang justru membunuh peradaban manusia perlahan-lahan? Benarkah AI menjadi ancaman bagi eksistensi manusia?

Sumber: www.alomedika.com
Sumber: www.alomedika.com

Perkembangan pesat Artificial Intelligence dalam Bidang Kesehatan 

Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran AI yang sudah hadir sebelumnya berkembang menjadi semakin pesat. Kehadiran AI senantiasa memberikan solusi untuk setiap kunci permasalahan Kesehatan yang sebelumnya dianggap “misteri” atau mustahil untuk dipecahkan oleh kemampuan manusia. Dobrakan yang turut hadir dibawa oleh AI telah berhasil mengoptimalkan proses ataupun hasil yang ada dalam dunia medis, mulai dari peningkatan akurasi pada diagnosa medis, hingga pada kehadirannya yang sudah mampu mengambil alih tindakan operasi medis yang selama ini dilakukan oleh seorang dokter.

Keterampilan Artificial Intelligence dalam melakukan diagnosa penyakit melalui teknik machine learning sudah tidak dapat diragukan lagi. Dengan hadirnya metode machine learning ini, AI mampu mempelajari setiap pola medis dari pasien sam seperti halnya seorang dokter mendiagnosa pasien dengan cara memantau tanda-tanda vital seorang pasien yang kemudian dicocokan dengan rekam medis berupa kasus yang kurang lebih serupa. Dengan kata lain dalam hal pendiagnosaan, kehadiran AI sudah dapat menggantikan keberadaan seorang dokter dalam menjalankan tugasnya atau bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa diagnose oleh AI ini justru lebih akurat daripada diagnosa dari seorang dokter. Contohnya, AI dapat mendeteksi kanker paru-paru atau stroke berdasarkan hasil dari CT Scan (Computerized Tomography Scan) ataupun menilai kesehatan jantung dari elektrokardiogram. Hal ini pada dasarnya dilakukan oleh AI dengan mencocokan antara hasil yang didapatkan dari pemeriksaan alat yang kemudian hasil data tersebut disesuaikan/dicocokan dengan kasus sebelumnnya yang kurang lebih serupa.

Setelah menjalankan fungsinya dalam melakukan diagnosa penyakit pada seorang pasien, keberadaan AI berikutnya hadir dalam memprediksi respons pasien terhadap obat-obatan atau tindakan yang diperlukan berdasarkan data genetik serta karakteristik klinis dari pasien tersebut. Dengan demikian, pengobatan presisi berupa pengobatan yang lebih tepat dan lebih personal dapat menjadi lebih memungkinkan. Dengan adanya pengobatan presisi tersebut tidak hanya meningkatkan keefektivitasan pengobatan saja, namun lebih dari itu juga dengan kemampuan AI ini mampu mengurangi atau bahkan menghindari risiko efek yang tidak diinginkan seperti reaksi alergi ataupun reaksi lainnya yang dapat ditimbulkan akibat dari pengobatan yang dilakukan dengan hasil dari pendekatan yang kurang spesifik.

Perpaduan dari kedua manfaat yang didapatkan dari diagnosa medis dengan menggunakan teknik machine learning serta pengobatan presisi berdasarkan informasi data genetik dan karakteristik klinis yang digunakan dalam bidang kesehatan menjadi salah satu pendukung utama dari kemampuan AI (Robot medis) dalam melakukan operasi pembedahan medis. Hal ini dikatakan demikian karena kehadiran robot medis dalam operasi medis mampu membawa potensi besar dalam meningkatkan kerberhasilan dari pengobatan pasien, mengurangi efek samping yang mungkin terjadi, dan memperluas keterbatasan yang masih dialami oleh dunia medis.

Keberhasilan dari suatu operasi medis seorang pasien yang melibatkan robot medis tidak terlepas dari diagnosa medis pasien oleh AI yang tidak hanya dilakukan secara cepat tetapi juga akurat, sehingga pasien mendapatkan perawatan yang sesuai dan tentunya mengurangi risiko kesalahan interpretasi dalam menjalankan pengobatan. Dengan segala bentuk informasi yang didapatkan dari AI tersebut memampukan robot medis untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang relevan, terkini, terpercaya, dan tentunya sesuai dengan kondisi pasien, yang kemudian dalam hal operasi medis robot ini dapat digunakan dalam proses operasi untuk meminimalkan risiko komplikasi dan kesalahan. Robot medis bekerja sesuai dengan data yang telah diprogram dan bergerak secara otomatis sesuai dengan diagnosa menggunakan teknik machine learning serta mempertimbangkan informasi data genetik dan karakteristik klinis seorang pasien. Dengan hal tersebut, maka dapat membantu mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi dalam prosedur operasi.

Sumber : misspennystocks.com
Sumber : misspennystocks.com

Kekhwatiran Artificial Intelligence dalam Bidang Kesehatan 

Kemajuan pesat yang telah dialami oleh AI (Artificial Intelligence) telah menunjukkan eksistensinya yang sangat unggul dengan memberikan beranekaragam manfaat yang tidak terbantahkan, namun akibat terlalu terlena dan tergiur akan banyaknya keuntungan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh AI seringkali kita menjadi lupa bahwa nyatanya AI juga dapat menimbulkan kekhawatiran.

Penggunaan serta penerapan AI dalam bidang kesehatan ini telah membuktikan bahwa terdapat banyak sekali kemajuan signifikan yang mampu diberikan dalam hal meningkatkan akurasi pada diagnosis medis dengan menggunakan teknik machine learning. Namun perlu diketahui bersama bahwa nyatanya masih terdapat kekhawatiran yang perlu dipertimbangkan dengan mengandalkan sepenuhnya kepada AI khususnya mengenai kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi. Pasalnya tidak menutup kemungkinan bagi data atau informasi yang tercantum pada AI tidak mencakup variasi kasus khusus atau tidak representatif terhadap populasi ataupun kondisi yang sebenarnya, sehingga mampu mempengaruhi hasil diagnosis medis yang menjadi tidak akurat. Selain daripada itu juga, jika data yang termuat di dalam AI tidak memiliki variasi yang beranekaragam (data yang termuat sangat terbatas), sangat besar kemungkinan bahwa AI tidak akan bekerja secara maksimal dalam hal mendiagnosis kondisi pada penyakit atau kasus medis tertentu.

Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah kemungkinan diagnosa medis oleh teknik machine learning yang overfitting yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam intrepretasi data. Secara AI yang diterapkan dalam bidang Kesehatan dapat terkategorikan sebagai suatu model AI yang kompleks, AI cenderung hanya sekedar “menghafal” data data yang memang sudah deprogram sebelumnya, sehingga pada saat dihadapkan dengan kasus atau permasalahan baru sangat besar terjadinya kesalahan dalam performa yang juga menyebabkan terjadinya kesalahan dalam intrepretasi data.

Dapat dipastikan bahwa kekeliruan sekecil apapun yang terjadi pada penerapan AI dalam bidang kesehatan, dapat berakibat sangat fatal dalam keberlangsungan hidup seorang pasien. Meskipun pada saat ini AI telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan akurasi diagnosa, masih ada kekhawatiran tentang potensi kesalahan yang mungkin disebabkan oleh AI. Kesalahan-kesalahan tersebut bersumber dari berbagai macam faktor yang ada, seperti halnya minimnya data yang termuat pada AI (kurang bervariasi dan tidak lengkap), kemampuan AI yang overfitting sehingga tidak akurat, serta kesalahan interpretasi oleh pengguna AI itu sendiri. Kasus terburuk dari kesalahan yang disebabkan oleh AI tidak hanya sekedar berhenti pada ketidakberhasilan dalam proses pengobatan saja, tetapi pada kasus terburuk dapat memungkinkan terjadinya kelumpuhan atau bahkan kematian sekalipun.

Perlu diingat kembalik bahwa dibalik segala kekhawatiran yang mungkin ditimbulkan dari keberadaan AI khususnya dalam penerapannya di bidang Kesehatan ini, masih banyak manfaat serta keuntungan dan keunggulan lainnya yang mampu diberikan oleh AI. Tentu akan terus hadir peningkatan keefisiensian dari kinerja AI tersebut, sehingga AI ini mampu beroperasi secara maksimal di kemudian hari. Walau demikian, sangatlah penting untuk selalu melakukan validasi dan verifikasi kepada para ahli dan juga pakar medis, sehingga kehadiran AI mampu memberikan kepastian dalam melakukan tindakan medis yang tepat.

Referensi:

K. Alexsander, "IDN TIMES," 9 April 2024. [Online]. Available: https://www.idntimes.com/tech/trend/kelvin-alexsander-1/keuntungan-menggunakan-ai-sektor-kesehatan-c1c2?page=all. [Accessed 7 May 2024].

A. D. F. Alamsyah, "retizen.republika.co.id," 2 December 2023. [Online]. Available: https://retizen.republika.co.id/posts/249467/revolusi-kesehatan-di-ujung-jari-dampak-teknologi-ai-di-dunia-kesehatan. [Accessed 8 May 2024].

Fakultas Teknik dan Imu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia, "FTIK TEKNOKRAT," 22 November 2023. [Online]. Available: https://ftik.teknokrat.ac.id/mendeteksi-gangguan-jiwa-menggunakan-teknologi-machine-learning-menggabungkan-inovasi-dan-perhatian-kesehatan-mental/. [Accessed 8 May 2024].

R. Hans, "DQ LAB," Yayasan Multimedia Nusantara & Xeratic, 27 May 2023. [Online]. Available: https://dqlab.id/5-tantangan-ai-dan-machine-learning. [Accessed 8 May 2024].

PT Chubb General Insurance Indonesia, "Menyambut Era Artificial Intelligence dalam Bidang Kesehatan & Manfaatnya," Terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja, 12 2023. 

G. D. Prasasti, "Liputan6.com," PT Kreatif Media Karya, 18 December 2023. [Online]. Available: https://www.liputan6.com/tekno/read/5484132/menkominfo-ungkap-manfaat-dan-risiko-penggunaan-ai-di-bidang-kesehatan?page=3. [Accessed 8 May 2024].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun