Mohon tunggu...
Jannice Windy Wijaya
Jannice Windy Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang hobi menggambar dan menyukai karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI Memasuki Dunia Seni: Seniman Terancam?

4 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 4 Juni 2024   10:01 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut seniman, AI hanya bisa meniru. AI tidak dapat menghasilkan karya seni yang sebenarnya. Seni adalah sebuah media untuk mengekspresikan keadaan jiwa pelukisnya. Akan tetapi, gambar yang dihasilkan AI tampak tidak bernyawa. AI tidak dapat mengekspresikan emosi seperti yang dilakukan manusia. 

Selain itu, maraknya penggunaan AI membuat orang-orang sulit membedakan ilustrasi yang digambar manusia dengan ilustrasi yang dihasilkan AI. Meskipun ada perbedaan yang tampak, ilustrator dengan gaya gambar yang serupa maupun yang berbeda jauh tetap sering dituduh menggunakan AI. Akibatnya, para ilustrator terpaksa harus menyertakan bukti, seperti speedpaint saat mengunggah ilustrasinya.

Dari beberapa alasan yang tertera di atas, kita dapat mengetahui bahwa permasalahan utama dari AI art generator adalah hak cipta. Meskipun memiliki banyak kecacatan dan mendapatkan banyak pertentangan, perlu diakui bahwa kehadiran jasa AI ilustrasi berhasil memberikan warna baru dalam dunia seni. 

Namun, apakah AI akan membantu atau justru merugikan ilustrator tergantung pada penggunanya. Akhir kata, secanggih-canggihnya AI, mereka tetap memerlukan sentuhan manusia untuk bekerja. Di dunia kreatif ini, masih ada cara untuk mengalahkan AI. Oleh karena itu, seniman tidak perlu mengkhawatirkan kehadiran AI. 

Referensi

Fadilla, A.N., Ramadhani, P.M., & Handriyotopo. (2023). Problematika Penggunaan AI (Artificial Intellegence) di Bidang Ilustrasi: AI VS Artist. CITRAWIRA: Journal of Advertising and Visual Communication, 4(1), 130-136. 

Putri, D.L. (2023, 9 November). Penjelasan KCIC soal Konten Kereta Cepat Whoosh yang Dibuat dengan AI. Diakses pada 9 Mei 2024, dari https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/09/210900665/penjelasan-kcic-soal-konten-kereta-cepat-whoosh-yang-dibuat-dengan-ai?page=all

Rachmansyah, R. (2024, 7 Mei). AI Art: Berkah atau Bencana bagi Dunia Seni?. Diakses pada 9 Mei 2024, dari https://ftmm.unair.ac.id/ai-art-berkah-atau-bencana-bagi-dunia-seni/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun