Mohon tunggu...
Jannes Lumbantoruan
Jannes Lumbantoruan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya AMATIRAN dan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Caleg, Capres-Cawapres, dan Timses 'Terhebat' Tahun 2019

14 Maret 2019   15:51 Diperbarui: 14 Maret 2019   16:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan akbar pesta demokrasi PEMILU tentu tak lama lagi akan berlangsung  kurang lebih 1 bulan lagi yakni 17 April 2019.

Gelombang dan suhu politik sangat terasa terutama setahun belakangan ini. Yang pasti para kandidat sudah berjuang dengan berbagai strategi mereka. Sebagaimana kita tahu bahwa para kandidat, katakanlah caleg, capres/cawapres mereka tidak akan maju begitu saja tanpa dukungan dan perjuangan tim sukses mereka yang bergerak hingga ke grass root. 

Tentu saja siapapun timsesnya pasti ingin kandidatnya sebagai pemenang. Tidak bisa dipungkiri bahwa negative dan black campaign pun terjadi untuk menyerang competitor maupun lawan politik pra pemilu.

Setiap kandidat mencari titik lemah lawan. Menyerang secara frontal maupun bergerilya melalui tim sukses. Isu sensitif berbau agama, PKI, bahkan berita hoax pun belakangan meledak bagaikan kembang api memperindah langit demokrasi Indonesia.

Jika bicara tentang kandidat, pasti mereka sebut jagoannya adalah kandidat terbaik. Menurut saya, kandidat terbaik itu relatif. Dikatakan relatif karena bisa saja dia kaya akan materi, ada juga yang kaya akan pengalaman, mumpuni dalam kepemimpinan, handal dalam birokrasi, punya segudang prestasi, ataupun memiliki kualifikasi pendidikan yang beken.

Yang paling diimpikan masyarakat Indonesia dalam PEMILU kelak adalah LUBER JURDIL. Selain itu tetap mengedepankan KEDAMAIAAN & PERSAUDARAAN. Beda pilihan boleh saja akan tetapi jangan sampai rusak persaudaraan. Sebagai warga tentu tidak menginginkan "PEMILU DAMAI" itu hanya sebatas slogan dalam deklarasi.

Saya pribadi sangat menginginkan kan sosok caleg, capres/cawapres maupun timses bukan saja yang terbaik tetapi juga terhebat  .

Menurut saya, kandidat dan timses terhebat adalah mereka yang betul-betul siap. Siap menang, siap kalah, bahkan siap gila.. hahaha

Gambar: hasanlaewang.blogspot.com
Gambar: hasanlaewang.blogspot.com

Sekali lagi, tidak cukup hanya sekedar deklarasi mengatakan,"PEMILU DAMAI, SIAP MENANG SIAP KALAH". Semua butuh pembuktian, butuh kejujuran dan butuh keikhlasan. Jangan hanya sekedar mengejar kemenangan. Setiap kandidat harus membersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yaitu kekalahan ataupun kegagalan, jika tidak, kemungkinan besar sang kandidat akan stress bahkan gila. Masyarakat pemilih sangat tidak berharap para kandidat yang gagal pasca pemilu masuk menghuni RSJ. Para kandidat hendaknya tetap sehat jiwa dan raganya pra dan pasca pemilu mendatang.

Gambar: Sumber Tribunnews.com
Gambar: Sumber Tribunnews.com
Caleg, capres/cawapres maupun timses 'terhebat' adalah mereka yang berjiwa 'kesatria', sanggup mengakui kekalahan bahkan mengucapkan selamat kepada pemenang. Menghentikan perselisihan, merajut kebhinnekaan untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab orang bijak mengatakan "Tak ada teman maupun lawan abadi dalam politik." Oleh karenanya, tetaplah dalam koridor persaudaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun