Dulu, Hidupku tak sesuai dengan Passionku
Sekitar tahun 2010, aku baru menyadari apa itu passion, dan dimana letak passionku. Tepatnya, saat itu ketika aku sedang asik-asiknya menggeluti dunia organisasi kampus. Sebagai mahasiswa pendidikan matematika, saat itu aku sangat heran, mengapa aku lebih senang bergelut di dunia sosial dibandingkan harus bergelut dengan rumus-rumus alogaritma dsb. Mungkin, aku adalah salah seorang dari ribuan orang yang berpikir bahwa aku salah memilih jurusan. Dan hidupku belum sesuai dengan passion-ku.
Aku tidak menyerah, kuselesaikan kuliahku dengan dengan baik dan tidak kutinggalkan passion-ku. Selama menjani kehidupan sosial dibanyak organisasi dan komunitas, aku menemukan identitasku yang baru. Yakni, akulah sang sosial entrepreneur, yakni yang berjiwa sosial dan suka aktifitas entrepreneur. Tak tahu dapat keberanian darimana, aku selalu saja percaya diri ingin menjadi pengusaha yang berhasil. Dan aku tak pernah malu untuk memulai berjualan dan mempromosikan usahaku lewat sosial media.
Aku Tidak Menyerah!!!
Singkat cerita, ditahun 2014 saat aku sudah bekerja di Jakarta, aku mulai menjalani hobi usaha kecil-kecilan. Dikarenakan bekerja sejak pukul 08:00 hingga 17:00, aku tak bisa banyak bergerak untuk promosi usahaku. Ya, aku hanya bermodalkan sosial media saja promosinya. Mulai dari menjadi agen travel hingga menjual produk fashion asal Cibaduyut Bandung bekerja sama dengan temanku. Alhamdulillah hingga saat ini usaha ini tetap berjalan.
15 Januari 2016, aku menikah dengan seorang lelaki lulusan Sarjana Ekonomi Islam. Alhamdulillah, beliau adalah suami yang sangat bertanggung jawab, pengertian dan sangat sayang dengan keluarga. Suamiku tak membatasi aku untuk bekerja, asalkan prioritas utama adalah keluarga.
Seiring berjalannya waktu, saat aku selesai kontrak kerja di satu yayasan, mental karyawan didalam diriku mulai menghilang. Aku tak mau selamanya menjadi karyawan yang menghabiskan banyak waktu diluar rumah dan meninggalkan keluarga. Aku tak tau berapa lama umurku, dan aku ingin mempunyai banyak qualitytime bersama keluarga. Keinginanku semakin kuat, ya, aku ingin menjadi seorang pengusaha. Akulah bosnya, akulah pemimpinnya, dan akulah yang mengatur waktuku sebagaimana mauku, tanpa mengganggu waktu dengan keluarga.
Menjalani Usaha Katering, Usaha yang sesuai dengan Passionku.
Kini, setiap bulannya kami sudah memiliki beberapa pelanggan tetap di salah satu kampus didekat rumah. Dan kami berencana akan membuka rumah makan dalam waktu dekat. InsyaAllah usaha ini akan besar jika serius dan fokus didalam menjalankannya. Mohon doanya dari teman-teman semua.
Seperti yang dikatakan oleh mas Dolly Lesmana, Dreamlife, bahwa bisnis itu bukan usaha warungan, namun usaha yang sustainable. Yakni usaha yang berkelanjutan, usaha yang tidak hanya dijalani stagnan disitu-situ saja, namun kita harus tau akan dibawa kemana bisnis tersebut. InsyaAllah saya dan suami akan menjalankan saran yang disampaikan oleh mas Dolly, dan saya akan membagi kepada teman-teman juga kok tips dari beliau. Stay disini terus ya.. Hehehe…
Bebaskan Langkah, Jalani Passion-mu
13 Tips Menjalankan Usaha sesuai Passion, by Dolly Lesmana;
1. Bisnis, bukan Usaha ‘Warungan’.
Maksudnya, bisnis itu bukan ketika kita sudah berhasil merealisasikan apa yang kita cita-citakan, namun terus mengembangkan apa yang sudah kita dapatkan.
2. Bisnis itu Harus Sustainable.
Bisnis itu harus berkelanjutan. Artinya, kita tidak boleh puas dengan bisnis yang sekarang kita jalani, harus terus berfikir, “mau dibawa kemana bisnis ini?”. Pertama, kita harus fokus, harus berinovasi, menemukan efek berganda (peningkatan), dan mencapai kesuksesan dengan tim yang hebat. Sebab, mas Dolly bilang, sekarang gak jamannya sukses sendirian. Harus sukses rame-rame.
3. Pebisnis/Pengusaha itu Capek.
Ya, Pengusaha itu, orang sudah tidur, kita masih kerja. Orang belum bangun, kita sudah kerja. Memang capek diawal, tapi InsyaAllah indah diakhir.
4. Pahami, Tipe Pebisnis Seperti Apa Anda?
Ada 6 tipe pengusaha ,
1. The Hustler
Orang ini adalah pekerja keras. Dengan kepribadian yang keluar dan kehadiran yang memancarkan rasa percaya diri, mereka bisa menjual apa saja.
2. The Innovator
3. The Machine
4. The Prodigy
5. The Strategist
6. The Visionary
5. Manfaatkan Sosial Media.
Penelitian tahun 2016, pengguna perangkat digital seperti gambar dibawah ini.
Berikut ini foto mas Dolly yang sedang menjelaskan bagaimana dulunya AIRBNB, sebuah website dan aplikasi penyewaan kamar kosong yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Dulunya Brian Chesky dan Joe Gebbia sedang mengikuti acara di San Fransisco, namun mereka tidak bisa memesan hotel karena semua hotel sudah penuh. Dari situlah mereka menemukan ide membuka usaha dengan membeli tiga buah kasur untuk disewakan. Awal mulanya memang tidak banyak yang memesan, namun dengan strategi marketing di website, semakin lama pelanggan mereka semakin banyak.
6. Harga Murah tidak menentukan kesuksesan suatu bisnis.
Murah bukan berarti satu-satunya strategi yang tepat dalam berbisnis, namun penyesuaian modal yang sesuai dengan untung dan rugi suatu usaha.
7. Jangan takut dengan competitor.
Kompetitor usaha jangan dijadikan musuh, namun jadikan motivasi untuk terus berinovasi. Jika kita mempunyai usaha yang sama, usahakan untuk mempunyai nilai plus dari produk kita.
8. Strategi Marketing
Tidak hanya sosial media (online), strategi marketing juga harus dilakukan secara offline. Memasarkan produk secara online, kita harus memahami strategi SEO, Sosial Media Marketing, Search Engine Marketing, Email list, dll. Sedangkan secara offline, kita bisa menyebarkan informasi tentang produk kita dengan brosur, flyer, banner, billboard, dan public relation.
9. Bisnis itu seperti roller coaster.
Ibarat sedang naik roller coaster, ada naik turun, deg-degan, seru, takut dan haru. Tapi indahnya ketika selesai menaikinya, kita bisa mendapatkan pengalaman dan rasa yang baru yang tidak dirasakan orang lain. Akan ada sesuatu hal yang bisa kita dapatkan dan dijadikan pengalaman dan pembelajaran ketika kita sedang berputar-putar diatasnya. Begitupun dengan berbisnis, ada naik turun, untung rugi yang semuanya itu mempunyai pembelajaran yang sangat berarti.
10. Jika Menjalani Usaha Baru, Maka;
- Fokus ke 1 area
- Produk variatif
- Harga jangan terlalu murah dan jangan terlalu mahal
11. Sabar
Namanya juga usaha, ada naik turun. Jika sedang dibawah, maka jangan pernah menyerah, terus mencoba dan bersabarlah dalam menjalankan usaha itu kembali.
12. Banyak Sedekah, InsyaAllah bisnis sukses
Dengan banyak berbagi, kita juga akan banyak mendapatkan. Hal ini sesuai dengan QS. Al Hadid : 18,
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak“. (QS. Al-Hadid: 18)
13. Realisasikan!
Usaha itu bukan tentang teori, namun tentang praktek. Jadi, jika kita bertanya bagaimana tips memulai usaha adalah, mulailah dari sekarang. Sebab, teori itu memang awesome, namun realisasi adalah yang terpenting.
***
1 Hal yang buat saya sangat salut dengan Mas Dolly, Perhatian dan Pengertian terhadap karyawan. Mas Dolly memberikan fasilitas asuransi tidak hanya untuk karyawannya. Namun juga untuk keluarga karyawan. Hal ini ia lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman karyawannya saat bekerja. Dengan begitu, karyawan akan bisa fokus pada pekerjaannya tanpa ada rasa kekhawatiran akan keadaan keluarganya. WOWW!! keren ya, jarang-jarang loh ada bos seperti ini.
Nah, untuk para entrepreneur, menggunakan asuransi adalah langkah proteksi dini ditengah mobilitas yang tinggi. Sebab kita tidak tau apa yang akan terjadi pada diri kita, usaha kita, maupun keluarga kita. Jangan takut, asuransi itu tidak menyeramkan, justru sangat memudahkan. Nah, salah satunya adalah FWD Life Indonesia, asuransi yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Nah, dengan begini kita dah gak khawatir kena tipu kan yaa. Untuk selengkapnya tentang FWD Life Indonesia, bisa klik disini.
Foto Penyerahan kenang-kenangan dari Kompasiana kepada pihak FWD Life Indonesia di Medan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H