Mohon tunggu...
Noor Jannah
Noor Jannah Mohon Tunggu... Guru - tak satupun dari yang pernah kita lakukan itu sia-sia

menyenangkan jika bisa bermanfaat bagi yang lain. kedamaian haqiqi ada pada tenangnya hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hijau Bermucuk Merah

20 November 2021   11:56 Diperbarui: 20 November 2021   12:20 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indah memanjakan mata
Ranum bertaburkan kilau
Sejuk nan bermandikan surya
Hijaumu kesejukan
Elokmu kehidupan
Parasmu keberhasilan
Tumbuhmu kesehatan

Meski merah
Kau tak menyakiti
Nyalang dan menguliti kami
Terjerembab terkulai lagi

Mampukah memahami?
Sadar tanpa pamrih
Hari mu untuk kami
Kurang bersyukur mungkin
Bernotabene serakah
Menguras poros bumi
Kerja jantung pun lebih lemah
Melampaui kecepatan cahaya
Sungguh ironi

Berkubang dalam kerakusan
Berlumuran daya nikmat
Menurutmu..
Namun harcur menganga
Meniti tapak senja ke depan
Tersentuh... tapi tak merasa
Kicau hanya menjadi cicit
Pelan menggetarkan racun terdahsyat
Hampir buntu

Menunggu lagi
Apa?
Keyakinan menuntun
Terseok masih berlumuran hasrat
Enggan beranjak

Ndy,
20/11/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun