Bukankah kau datang ke sekolah tuk mencari ilmu nak?
Tapi kenapa aku harus berlarian mengejarmu ketika bel masuk berbunyi?
Kenapa tak kau hiraukan kicauan penjelasanku?
Cita-cita mu menjadi dokter
Lalu kenapa kau tak mau belajar?
Apa maumu muridku sayang?
Orang tuamu sendiri menitipkan mu padaku
Padahal kau bukan anakku
Aku harus menjagamu dari pagi sampai petang
Padahal anakku sendiri aku tinggalkan di rumah
Ketika kau salah akupun disalahkan
Ketika kau hebat orang tuamu yang dibanggakan
Muridku sayang
Duduklah manis di bangku mu
Dengarkanlah dongenganku tentang mimpi sukses
Muridku sayang
Ocehanku,kemarahanku,dan teguranku tak kan membunuhmu
Itu hanya butiran debu tanda sayangku padamu
Kalaupun engkau sukses nanti
Aku tak memintamu datang padaku
Cukup kau simpulkan senyum
Paling tidak kau masih mengingatku
Muridku sayang
Akulah gurumu malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H