Mohon tunggu...
Jan Kevin Salomo Silitonga
Jan Kevin Salomo Silitonga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

IPB University Undergraduate Student

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Keluarga Menghadapi Transformasi Digital di Bidang Pendidikan, Bagaimana Manajemen Sumber Daya Berperan?

23 Mei 2022   13:25 Diperbarui: 23 Mei 2022   13:43 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tantangan Keluarga dalam Menghadapi Transformasi Digital di Bidang Pendidikan: Bagaimana Manajemen Sumber Daya Berperan?

Teknologi terus-menerus mengalami kemajuan di seluruh dunia dan sudah mempengaruhi segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, kesehatan, politik, bahkan sampai bidang pendidikan. 

Hal ini membuat kemajuan teknologi bukanlah sesuatu yang bisa dihindari oleh manusia. Di satu sisi, teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, atau dengan kata lain memberikan dampak positif, sementara di sisi lain teknologi juga dapat memberikan dampak negatif.

Transformasi Digital di Bidang Pendidikan

Pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu bangsa untuk menjadi unggul dalam persaingan global. Tidak heran setiap negara berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi menghasilkan generasi terbaik. 

Meningkatnya teknologi di era globalisasi yang serba modern ini bisa kita terapkan di dunia pendidikan sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses pembelajaran yang disampaikan. 

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa dampak teknologi terhadap pendidikan dalam perkembangan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, terdapat beberapa pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu:

  1. Sebelumnya di ruang kelas, menjadi di mana saja dan kapan saja

  2. Sebelumnya menggunakan kertas, menjadi paperless dengan saluran berbasis online

  3. Sebelumnya menggunakan fasilitas fisik, menjadi fasilitas networking

Penggunaan teknologi terbukti dapat meningkatkan minat belajar anak karena tampilan yang lebih menarik sehingga akan terhindar dari rasa jenuh selama mengikuti pelajaran. Pesatnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi proses pendidikan, seperti jaman sekarang dimana setiap kita dapat melakukan kegiatan belajar di rumah ataupun di tempat lainnya. 

Selain itu, pembelajaran yang biasanya kita dapat di sekolah juga dapat kita peroleh melalui aplikasi belajar online. Perkembangan tersebut secara langsung sangat mempengaruhi pendidikan, terkhusus pada anak. 

Tanpa dipaksa ataupun disuruh, mereka dengan keinginan dan kemampuannya mengetahui dan terpengaruh akan perkembangan di era digital. Bahkan di sekolah sendiri, anak terkadang lebih mahir dan paham tentang era digital dibandingkan guru ataupun orang dewasa lainnya. Dengan begitu, perlu pengawasan yang lebih kepada anak agar tidak ada kesalahan atau pelanggaran yang mereka lakukan dalam penggunaan digital.

Setiap orangtua memiliki suatu perbedaan yang mendasar dengan anaknya, yaitu generasi. Meskipun orang tua masih ikut melihat dan merasakan perubahan dan perkembangan kemajuan zaman, tetap saja ada perbedaan atau kesulitan dalam memahami perubahan tersebut. Terkadang perkembangan zaman yang terjadi sulit dimengerti dikarenakan perubahan yang terlalu pesat atau perubahan teknologi yang merubah kebiasaan lama. 

Oleh karena itu, orang tua harus menyesuaikan perkembangan digital agar tidak gampang termanipulasi akan teknologi yang semakin canggih. 

Terkadang pelanggaran atau kesalahan anak zaman sekarang terkait digitalisasi dikarenakan kurangnya pengawasan atau pembelajaran dari orangtua. Zaman sekarang, khususnya di era pandemi, merupakan era aktif penggunaan teknologi digital sehingga tidak mudah membatasi atau melarang anak dalam menggunakan gadget. Tanpa dipaksa, penggunaan gadget oleh anak meningkat drastis tanpa batasan. 

Terkadang tugas atau pembelajaran memaksa anak untuk terus menatap layar tanpa waktu yang jelas. Anak terkadang lupa  waktu dan pemakaian gadget dikarenakan deadline atau banyaknya porsi tugas yang mereka peroleh. Hal ini  bisa mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental anak jika tidak diperbaiki. 

Ditambah lagi, di masa pandemi, penggunaan smartphone atau gadget semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena setiap kegiatan, seperti kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya harus tatap muka di sekolah, rapat yang sebelumnya harus tatap muka di kantor, dan sebagainya bertransformasi menjadi dilaksanakan secara daring. 

Oleh karena itu, orang tua memiliki andil besar dalam mengajar dan mendidik anak mereka dalam penggunaan teknologi agar si anak tidak terjerumus ke dalam dampak negatif dari teknologi itu sendiri. 

Bagaimana Manajemen Sumber Daya Berperan?

Transformasi digital tentu tidak hanya memberikan dampak positif kepada masyarakat, melainkan juga dampak negatif. Salah satu contoh kasus yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 2018, dua orang siswa asal Bondowoso yang mengalami kecanduan gadget sampai mengidap gangguan jiwa. 

Salah seorang siswa SMP dan satu lagi adalah siswa SMA. Keduanya dirawat di Poli Jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Koesnadi Bondowoso, Jawa Timur oleh dr Dewi Prisca Sembiring, Sp.Kj selama beberapa bulan. 

Menurut hasil pemeriksaan yang dilakukan di Rumah Sakit tersebut, kedua pasien tersebut mengalami gangguan jiwa akut atau psikotik karena tingkat kecanduan mereka sudah tergolong parah, bahkan salah satu anak sampai membentur-benturkan kepalanya ke tembok ketika sangat ingin bermain gadget namun tidak diizinkan oleh orang tuanya.

Menurut Annelia Sari Sani dalam penelitiannya, tips mencegah anak dari kecanduan gadget adalah membatasi pemakaian gadget maksimal 2 jam, mengedukasi diri orang tua sendiri soal gadget, memberikan pengawasan, memberikan pengajaran soal perilaku di internet, memotivasi anak bermain tanpa gadget, memberikan contoh, menetapkan waktu dan tempat bebas gadget di rumah. 

Adapun apabila si anak sudah terlanjur mengalami kecanduan yang sangat parah sampai tidak mau lagi bersekolah dan melakukan tindakan ekstrem, orang tua tidak perlu malu untuk membawa anaknya berobat ke dokter.

Adanya perkembangan teknologi memang membawa kemudahan di kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi, perkembangan teknologi ini tidak dapat dihindari dalam kehidupan keluarga. 

Namun, teknologi juga dapat memberikan dampak negatif pada keluarga, salah satunya adalah pada anak yang menyalahgunakan penggunaan gadget. Sehingga dapat berdampak pada kesehatan fisik bahkan mental anak. Dampak negatif ini, tentu saja dapat dihindari dengan berbagai macam cara seperti tips yang sudah disampaikan di atas.

Penulis : 

Jan Kevin Salomo Silitonga, Kristian Abraham Duka, Rosyifa Salsabila Auliya Sahili, Silfa Dita Chefyta

(Dosen Pengampu: Dr. Megawati Simanjuntak, SP, M.Si. dan Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA)

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun