Wonogiri (10/02/2022) -- Kelas bahasa asing tidak hanya diminati kalangan pelajar sekolah menengah atas atau kampus perguruan tinggi. Tepatnya di Sekolah Dasar sekalipun, ternyata mendapat sambutan hangat dari siswa-siswinya. Seperti yang terjadi di SDN 03 Ngandong saat mahasiswi KKN Tim 1 Reguler UNDIP dari jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang berkunjung di minggu kedua penerjunan.
Janismay Miracle Vicoli Saragih, yang kerap disapa Janis, Â mengadakan program kerja yakni memperkenalkan budaya dan bahasa Jepang dasar kepada anak-anak. Dengan tujuan dari program ini adalah sebagai wadah untuk meningkatkan minat anak terhadap bahasa asing, terutama bahasa jepang. Sebelumnya, di SD Ngandong belum pernah ada yang mewadahi minat anak terhadap bahasa Jepang karena keterbatasan tenaga pendidik. Dalam program ini, Janis menargetkan anak-anak dari kelas 4-6 SD.
Materi yang pertama kali diberikan adalah pengenalan singkat mengenai pembelajaran Aisatsu. Aisatsu adalah "sapaan" dalam bahasa Jepang. Namun maknanya lebih dari sekadar menyapa. Aisatsu sangat penting dan diajarkan sejak dini di Jepang karena rasa hormat dan kesopanan sangat dijunjung tinggi. Sebagai contoh, adalah hal yang lazim seorang siswa menyapa siswa yang lebih tua ketika mereka berpapasan sebagai bentuk penghormatan.
Serunya, selain memberikan materi mengenai Aisatsu terdapat materi tambahan berupa istilah-istilah yang kerap muncul dalam anime. Seperti "sasageyo", "nande-nande", "sugoi", "oishii", "kawaii" dan sebagainya. Sehingga pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.
Sebagaimana disampaikan oleh salah satu pengajar di SDN 03 Ngandong, terkait beberapa kosakata asing yang sering didengar di lingkungan sekolah. Yang mana sebenarnya anak tidak paham terkait makna kata yang diucapkan, hanya mengikuti trend saja.
"Wah, saya juga baru tau artinya itu. Anak-anak juga jadi lebih paham maknanya karena selama ini mereka sering ngobrol pakai kata-kata di kartun dan Tiktok tapi ngga tau artinya"Â
Selain mengupas sedikit mengenai bahasa, pembelajaran juga mengangkat tema seni dan budaya Jepang, Senbazuru. Istilah senbazuru yang merupakan kumpulan origami berbentuk bangau sampai saat ini dipercaya oleh masyarakat Jepang dapat mewujudkan keinginan. Keinginan dapat terwujud apabila seseorang mampu membuat sebanyak 1000 buah origami bangau. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kreatifitas dan menambah wawasan budaya siswa Sekolah Dasar. Harapannya dari kegiatan ini siswa termotivasi untuk belajar, kreatif dan mampu mempraktekkan kesenian senbazuru.
Sebagai panduan belajar Bahasa Jepang dasar selanjutnya, mahasiswi KKN Tim 1 UNDIP membuat modul pembelajaran singkat kepada pihak sekolah SDN 03 Ngandong. Pembuatan modul berupa booklet bertujuan untuk memudahkan guru saat memberikan materi mengenai bahasa asing, Jepang. Isi booklet terfokus pada pengenalan huruf hiragana, katakana, serta beberapa kosakata yang kerap muncul dalam percakapan sehari-hari anak.
Penulis : Janismay Miracle Vicoli Saragih (FIB)
DPL : Rosa Amalia, S.Pi., M.Si., Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn., Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H