JAKARTA, Kompasiana.com - Ditengah maraknya kenaikan ekonomi dan tingginya kebutuhan hidup, membuat seorang pemuda asal Bogor Jawa Barat , memuter otak untuk bisa menghadapi itu semua.
Tidak ingin menyerah dengan keadaan pemuda asal Bogor, Hardiyansah (25) atau biasa disapa bang hardi memiliki seorang istri yang baik hati dan 2 orang putra putri yang masih kecil, memaksakan Hardi harus mencari pundi-pundi rupiah lebih untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya, walaupun hardi memiliki pekerjaan tetap diperusahaan yang ia geluti setiap hari, tidak membuat tertutup berpikir untuk mencoba bisnis.
Kepada penulis kompasiana.com, “Hardi mengaku awalnya tidak terpikirkan akan terjun dalam bisnis limbah, dia mengaku bisnisnya ini baru berjalan 2 bulan dan memiliki keuntungan 1:1 atau 2:2 dan seterusnya”.
Dikutip dari Suara.com M Akbar Rhamdani, pakar metalurgi dari swinburne University of Technologi, Australia. Mengatakan “limbah di Indonesia berpotensi menghasilkan uang senilai 14 juta dolar amerika serikat atau sekitar Rp 200 trilliun di 2040”.
Tidak heran hardi (25) tertarik dengan bisnis limbah yang sangat menjajikan tersebut, yang mungkin buat sebagian orang limbah adalah kotoran atau sampah, tetapi itu semua tidak berlaku ditangan pemuda asal bogor tersebut.
Untuk melebarkan sayap dalam berbisnis hardipun tidak segan-segan mengenal pemulung sekitar kediamannya, sehingga sekarang dia memiliki 2 orang anak buah dalam mencari limbah di area sekitar Bogor.
Bermodalkan ketekunan dan keyakinan atas ikhtiar pasti membawakan hasil ditambah uang tunai 1 juta, alhamdulillah bisa mendapatkan keuntungan 1 juta, dalam 3 hari saya mencari limbah ke rumah-rumah, “ucap hardi.
Dari ilmu yang didapatkan di sekolah dan pengalaman saat melakukan modifikasi kendaraan bermotor, hardipun membuka jasa service untuk mesin kendaraan, pengecetan, pengelasan, dan perbaikan elektronik lainnya.
Disisi lain sebagai ayah yang memiliki kecintaan terhadap keluarga kecilnya, membuat hardiyansah akan terus mencoba berbagai bisnis dan usaha yang memiliki potensi besar menghasilkan pundi- pundi rupiah dikemudian hari.
Penulis : Sidik Abdul Rahman (Mahasiswa Prodi Manajemen, Universitas Pamulang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H