Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Pesan Tersirat dari Shakira Amirah, Pemenang COC Ruang Guru

23 Agustus 2024   08:12 Diperbarui: 23 Agustus 2024   08:26 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Shakira Amirah menjadi pemenang resmi Clash of Champions 2024 by Ruang guru sesudah menyelesaikan laga Grand Final, Sabtu, 2024. Shakira yang berasal dari Universitas Indonesia berhasil menumbangkan Axel asal National University of Singapore dengan dominasi dua dari tiga babak game. Ajang perlombaan satu ini sukses menarik perhatian publik dengan berbagai jenis game adu kecerdasan yang menarik dan kompetitif.

            Shakira Amirah adalah lulusan Universitas Indonesia jurusan kedokteran. Shakira baru wisuda Maret 2024 lalu dan saat ini sedang menjalani Koas. Ruang guru memilih Shakira Amirah sebagai peserta clash of champions karena prestasinya yang tak main-main. IPK Shakira bahkan mencapai 3,82 dari skala 4,0.

            Ada yang menarik dari final Clash of Champions kali ini. Sambutan dari shakira sebagai pemenang CoC memiliki pesan mendalam. Tak hanya prestasinya yang patut diapresiasi namun karakternya yag tercermin dalam sambutannya nya merepresentasikan pribadi seorang shakira yang patut dicontoh. Terlepas dari kontroversinya yang menyinggung kata autis. Disini kita akan fokus pada sepenggal sambutannya saat meraih menjadi pemenang.

            Berikut adalah penggalan kata-kata dari seorang shakira yang menarik "Yang aku bawa  bukan nama aku sendiri, nama keluarga sendiri, bukan nama fakultas  ataupun universitas. kayaknya dalam perlombaan itu berat banget,  aku ngebawa nama dalam negeri, aku ngebawa nama wanita and it was not easy for me buat bertahan sejauh ini".

            Kalimat yang pertama yaitu Yang aku bawa  bukan nama aku sendiri, nama keluarga sendiri, bukan nama fakultas  ataupun universitas . kayaknya dalam perlombaan itu berat banget. Jelas dalam kalimat tersebut secara tidak langsung menunjukan kecerdasan emosionalnya berupa kerendahan hati seorang pemenang. Shakira merasa mempunyai tanggung jawab sebagai orang yang diberi keunggulan dalam kepintaran. Sehingga kepintarannya itu harus bermanfaat bagi orang lain bukan hanya untuk dirinya semata.

            Sikap rendah hati berlawanan dengan sikap sombong. Merasa jumawa karena memiliki sesuatu yang lebih baik dari dirinya merupakan suatu sifat tercela yang membawa orang tersebut dalam kehancuran. Seseorang yang cerdas semestinya bersikap rendah hati dalam menghadapi suatu masalah.

            Yang menarik dari clash of champions ini adalah sistem game yang kompeten dan adil. Tidak mengunggulkan satu bidang dengan bidang yang lain. Seluruh peserta CoC tidak diberi clue apapun terkait bidang yang dilombakan. Sehingga membutuhkan usaha yang lebih bagi peserta untuk bersiap-siap menghadapi soal yang tidak bisa diprediksi. Tentu itu sangatlah berat bagi para peserta.

            Kemudian kalimat kedua yakni  "aku ngebawa nama dalam negeri, aku ngebawa nama wanita and it was not easy for me buat bertahan sejauh ini". Ada dua poin yang terkandung diantaranya adalah ucapan "aku ngebawa nama dalam negeri", kata-kata tersebut sangat menginspirasi dan menyatakan rasa nasionalisme yang tinggi dari seorang shakira. Dimana akhir-akhir ini rasa nasionalisme pada remaja dan anak muda mulai berkurang dengan pengaruh budaya luar negeri dan rasa bangga yang berlebihan pada budaya negeri lain.  Shakira dengan prestasinya ingin membuktikan kalau kampus dalam negeri juga tidak kalah unggul.

            Menangnya shakira dalam COC juga membuktikan kalau kampus dalam negeri juga dapat bersaing dengan kampus luar negeri lainnya. Mahasiswa Indonesia memiliki modal kompetitif yang sama dengan lulusan luar negeri. Hal ini juga terkait cinta tanah air dimana semakin banyak masyarakat yang berkuliah di dalam negeri maka akan semakin menambah jumlah ahli-ahli di bidangnya. Dengan harapan dapat menciptakan lapangan kerja baru. Namun sebaliknya mahasiswa yang berkuliah ke luar negeri akan berdampak pada potensi sumber daya manusia Indonesia yang hilang. Belum lagi dengan alumninya yang menetap bekerja disana.

            Kemudian kata-kata berikutnya, " aku juga ngebawa nama wanita". Shakira membuktikan bahwa seorang wanita dapat juga bersanding dengan pria dalam akademik. Tak melulu soal dapur, Shakira ingin membuktikan bahwa perempuan juga membutuhkan pendidikan yang tinggi. Ini sangat sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan dimana banyak perempuan yang belum berkesempatan untuk dapat duduk di bangku kuliah. Perempuan harus bisa setara dengan laki-laki dalam hal pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun