Bulan ini adalah bulan terakhir aku kuliah di Malang. Setelah rampungnya skripsi, temanku menawariku untuk ngetrip bareng sebelum pulang ke kampung. Sebut saja namanya Abil. Dia mengajakku ke lumajang.Â
Ada dua lokasi yang kami tuju yaitu air terjun tumpak sewu dan air terjun kapas biru. Yang dua-duanya berada di kabupaten lumajang. Dengan menempuh perjalanan selama dua jam dari pusat kota malang menuju lokasi.
Sampailah kami ke destinasi pertama yaitu air terjun tumpak sewu. Selama ini aku hanya tau tumpak sewu dari reels IG ataupun short youtube. Entah itu dari akun orang indo maupun akun orang bule yang menampilkan pesona tumpak sewu yang sangat indah.
Kami memasuki pintu masuk kesana dari jalur lumajang. Kalau dari arah Kota Malang, kami tidak bisa melihat panorama tumpak sewu dan hanya bisa turun ke bawah. Masuk ke jalan. Kami ditagih retribusi jalan sebesar 2 ribu. Kemudian masuk dan bayar karcis masuk sebanyak 10 ribu per orang.Â
Jalan masuk dikelilingi oleh kebun salak. Jalan beton dan menurun semakin ke bawah. lalu nampaklah beberapa kios yang menjual buah-buahan dan warung makan dan cemilan.Â
Tak jauh dari situ terlihatlah ujung jalan dengan pagar dan ada tangga menuju balkon tingkat dua. Dan ternyata itu tempat panorama air terjun. Di atas balkon bertulis panorama tumpak sewu.Â
Begitu kami sampai disana, terlihat air terjun yang terkenal itu. Sebuah landscape alam yang sangat luar biasa menakjubkan. Air terjun yang jatuh sepanjang bibir tebing menyiratkan seakan akan bersumber dari seribu mata air makanya disebut tumpak sewu.Â
Dari pancaran air terjun yang jatuh muncullah pelangi yang sangat indah. Untungnnya cuaca saat itu sangat cerah sekali. Jadi panorama nampak sempurna. Beberapa pengunjung juga sedang asyik foto-foto dan menikmati pemandangan yang indah ini.
Pengunjung tak hanya orang lokal sepertin kami namun juga didominasi orang mancanegara. Kemudian Abil mengajakku ke bawah untuk melihat lebih dekat. Namun nyatanya jalan ke bawah ditutup karena ada konflik antar wilayah malang-lumajang.Â
Abil berpendapat gimana kalau kami pergi ke goa tetes, jalur lain untuk ke bawah, berhubung dia sangat penasaran ke air terjun kapas biru. Jadi kami memutuskan untuk kesana saja.