Bulan juli, pertengahan tahun yang selalu menjadi titik balik dalam bermuhasabah diri, Hari ini aku memasuki masa masa akhir menempuh pendidikan tinggi di tengah perantauan tepatnya di Kota Malang yang sedang dingin karena memasuki musim panas. Entah bisa dibilang musim panas atau tidak karena cuaca sekarang sulit di tebak terkadang hujan pun terkadang panas terik. Layaknya sikap Gen-Z yang labil terombang-ambing dalam mengambil keputusan.
      Bulan Juli merupakan bulan yang sibuk seperti bulan Juni, bukan karena nama mereka yang seperti anak kembar tapi ini tentang kegiatan. Jika bulan kemarin aku sibuk dalam mengambil data di laboratorium maka bulan juli ini aku fokus dalam menggarap laporan penelitian. Tidak seperti mahasiswa soshum, mahasiswa saintek membutuhkan waktu lebih banyak dalam menggarap skripsinya apalagi fisika yang butuh praktikum di laboratorium untuk menemukan atau memvalidasi suatu teori.
      Namun sebenarnya jika diniati penelitianku bisa saja lebih cepat dikerjakan, tapi ada saja masalah yang tak disadari datangnya. Seperti pepatah arab " al-Naas bi at-tafkir wa Allahu bi Taqdir". Manusia hanya bisa merencanakan dan Allah yang menentukan.
      Owh iya kemarin tanggal sebelas, tanggal aku diturunkan ke bumi dengan wasilah orang tua. Filosofis sekali ya hehe. Terkait ulang tahun, dimataku setiap tanggal ulang tahun yang dilewati seperti tanggal-tanggal lainnya. Dalam budaya dan kebiasaan keluargaku, ulang tahun tidak terlalu dirayakan dan diingat. Yang lalu biarlah berlalu. Jadi bisa disimpulkan, aku sedari kecil memang tidak pernah merayakan yang namanya ulang tahun. Baik itu berupa pesta dengan tetangga maupun selamatan kenduri seperti itu.
      Namun aku mulai berpikir, meskipun tidak ada perayaan dan tidak ada selamatan. Ucapan selamat seseorang terhadap hari ulang  tahun kita merupakan apresiasi yang luar biasa. Disaat manusia sibuk dengan hingar bingar dunia yang mulai tidak peka dengan sekitarnya dan fokus pada diri sendiri. Ada segelintir manusia yang masih mengingat akan hari ulang tahun temannya. Aku sangat mangapresiasi hal itu dan sangat bahagia tentunya.
      Ulang tahun bagiku sesuatu yang langka , sesuatu yang nadir dan aneh. Jadi apabila ada seseorang yang mengucapkannya padaku, aku sangat senang. Tapi selaku manusia aku minta maaf, terkadang orang ingat aku tapi aku tidak ingat tentang ulang tahun mereka. Jadi tolong maafkan.
       Hari ini genap 24 tahun, umur yang patut diperhitungkan. Kalau kata orang jaman sekarang itu namanya life quarter krisis. masa krisis manusia. Sebaiknya jangan gegabah hehe. Persiapan matang sangat dibutuhkan untuk menyambut fase berikutnya.
       Aku jadi ingat saat empat tahun yang lalu, saat aku pertama kali masuk kampus. Di pekan orientasi kampus. Semua mahasiswa diperintahkan untuk menulis sebuah tulisan di atas kertas dengan topik "Aku kemarin, kini dan nanti". Dengan idealism seorang mahasiswa baru, ku tulis apa yang ada di kepala. Sebuah cita-cita yang ramai, gegap gempita dan menohok jiwaku di masa sekarang heuheu.
      Pada paragraph terakhir tulisanku itu, aku menulis " nanti ketika penhujung kuliah maupun lulus nanti. Aku berharap bisa mengamalkan ilmu yang saya dapat untuk masyarakat. Minimal menjadi pengajar ataupun bekerja dibdang teknologi lainnya. bahkan impianku ketika lulus nanti ingin bisa melanjutkan studi keluar negeri ........".