Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ocehan Panjang: Asam Garam Menjadi Awardee Bidikmisi Selama 4 Tahun

18 April 2023   14:40 Diperbarui: 18 April 2023   14:41 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat tahun yang lalu diriku hanyalah seorang santri yang berkhidmat  bagi pondok pesantren tempatku menuntut ilmu. Melalui rutinitas dengan mengajar santri dan menjadi koordinator bagian bahasa seperti pada umumnya. Hingga diakhir penghujung semester genap, aku diberi mandat yang sebenarnya belum pantas kupegang karena sedikitnya pengalamanku.

Aku diberi tanggungjawab sebagai sekretaris panitia ujian semester genap. Seketika  kepalaku penuh dengan langkah-langkah apa yang harus kukerjakan sebagai sekretaris. Namun pada faktanya, posisiku lebih dari itu. Aku bagaikan ketua panitia  yang terjun langsung ke lapangan. Ketua asli sendiri nampak hanya mengendalikanku dari jauh tanpa hadir di lapangan. Wajar saja karena beliau adalah adik dari pimpinan pondok.

Beberapa bulan berlalu dan di penghujung mei, Tanggungjawabku sebagai panitia telah usai namun aku tertinggal dengan teman-teman lain yang sudah sibuk mendaftarkan perkuliahan mereka. Aku bingung dan dan harus kemana.

Kegentingan melanda pikiranku. Lantas aku ditelpon kakakku perihal tujuan setelah mondok. Beliau menyarankanku untuk lanjut kuliah dan segera mencari info kampus yang masih buka. Namun ia juga berpesan agar mencari dana bantuan untuk kuliah. Tak dapat dielak melanjutkan pendidikan memerlukan biaya yang lumayan padahal orangtuaku sendiri bisa dibilang belum sanggup untuk memmbiayai itu semua.

Akhirnya berbekal informasi yang kudapatkan dari kaka kelas yang sudah berkuliah di Malang terlebih dahulu, aku mulai tertarik mencari informasi kampus di Kota Malang. Lalu aku tertuju dengan kampus hijau yang terlihat asri dan rimbun. Itu adalah UIN Malang yang memiliki bangunan khas kehijauan dengan atap prismanya.

Aku mulai mengakses berbagai website UIN. Sampai aku mendapatkan website tentang Beasiswa Bidikmisi yang diperuntukkan bagi mahasiswa kurang mampu sepertiku. Setelah kuulik-ulik, lalu kucatat syarat-syaratnya, mulailah aku menentukan pilihan program studi.

Pilihan yang Sulit

Bisa dibilang UIN Malang bukanlah UIN Jakarta. UIN malang memiliki ciri khas tersendiri dan punya jurusan lebih sedikit timbang UIN Jakarta. Salah satu kekhasan UIN Malang adalah Mahad Sunan Ampel Al-Ali atau asrama yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru tahun pertama untuk mengenyam pendidikan ala ala pesantren.

Pada website pendaftaran , aku memilih tes masuk mandiri karena tidak ada lagi jalur yang bisa kutempuh selain jalur itu. Dengan kata lain aku harus pergi ke Malang untuk mengikuti tes itu. Akhirnya berhubung waktu itu pihak keluarga ingin berkunjung ke Jawa untuk silaturahmi maka aku memutuskan untuk ikut disamping juga untuk mengikuti tes.

Aku membawa berkas-berkas persyaratan beasiswa dan juga buku pelajaran sekiranya aku dapat belajar saat disana. Orangtua disana hanya tinggal kurang dari seminggu, namun aku tetap tinggal di rumah dulurku itu hingga dua minggu lebih menunggu waktu tes. Aku mengirim berkas beasiswa melalui kantorpos setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun