Oleh : Ahmad Jaelani Yusri
Kegalauan melanda menutup mata dan jiwa
Terkoyak akal penuh kesakitan
Derita tak nyaman
Derita dipaksakan
Hilang raga
Ingin ku berkeluh kesah pada seseorang ku cinta
Akan pelik hidup yang menerpa
Akan sakit dan lara yang kuderita
Tapi adakah yang mau?
Nyatanya, berkeluh tak ada artinya
Pada keluarga hanya membuat duka tak berbalas
Pada teman hanya menjadi semilir angin panas yang berhembus sebentar
Pantang bagiku (katanya) untuk berkeluh kesah
Menapaki jalan kehidupan di kuliah eksak nan curam tak berpengaman
Mandiri menyusuri tanpa ada teman dan pengalaman
Owh itu susah, apalagi kau mahasiswa Fisika
Tapi,
Sanubari kecil berkata lain
Kau lelah, kau bosan, kau butuh raihan tangan
Kau butuh arahan dan bimbingan
Jangan biarkan dirimu naif, berpura-pura tegar tapi batinmu sakit
Oh sakit,
Nyatanya mentalku yang sakit
Mencoba tegar bersabar kala hatiku yang sakit
Sabar, sabar sebentar lagi
Karena Allah bersama orang yang sabar
Malang, 20 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H