Mohon tunggu...
janethaprilyana
janethaprilyana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Hobi saya nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka

23 Januari 2025   09:13 Diperbarui: 23 Januari 2025   09:13 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luka

Luka,
bukan sekadar robek di kulit,
ia adalah bekas bisikan sunyi,
yang menjerit di dalam hati.

Kau datang tanpa undangan,
mengguratkan jejak di jiwa,
seperti hujan yang jatuh
tapi tak kunjung reda.

Ada luka yang terlihat,
dijahit dengan benang waktu,
namun ada yang tersembunyi,
merintih tanpa temu.

Luka,
kau ajarkan aku berdamai,
dengan perih yang menjadi teman,
dan tangis yang tak perlu alasan.

Namun pada akhirnya,
kau hanya tamu sementara.
Sebab luka, seiring waktu,
akan menjadi cerita yang membisu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun