Mohon tunggu...
Jane Millenia
Jane Millenia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud RI untuk Prodi S1 Hospitaliti dan Pariwisata 2017, terdaftar dalam program Double Degree STP Trisakti - Guilin Tourism University, China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerita di Balik Riasan Disney Mulan

9 September 2020   18:33 Diperbarui: 9 September 2020   18:37 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulan Make up, sumber: twitter @XiranJayZhau

Sejak tahun lalu, kabar Disney yang akan membuat live action film Mulan ramai jadi perbincangan warga net yang sangat menantikan karya selanjutnya rumah produksi film anak-anak tersebut. 

Banyak pro dan kontra yang mewarnai proses produksinya bahkan sampai film tersebut rilis di platform streaming Disney+ Hotstar mulai tanggal 4 September kemarin. Dari isu politik, kontroversi lokasi syuting, jalan cerita, dan lain-lainnya yang dibahas oleh netizen setelah menonton film ini.  Banyak apresiasi juga hujatan yang dilayangkan penonton, menjadikan Mulan sebagai topik yang cukup panas saat ini.

Salah satu hal yang menarik untuk diperbincangkan tentang film Disney Mulan ini adalah riasan pertunangan yang dikenakan oleh Liu Yifei, sang pemeran utama yang ditampilkan dengan jelas adegannya oleh Disney baik di trailer maupun film penuhnya. 

Riasan yang dianggap jelek oleh warga net terutama mereka yang merupakan warga negara asli China tak ayal membuat riasan ini pun menjadi viral dan pada akhirnya dibuat menjadi challenge oleh warga China Daratan di media sosial mereka (Weibo) dengan tagar "Mulan Imitation" dan "Mulan Imitation Contest"

Gambar via Weibo @momo酱也是徐老师
Gambar via Weibo @momo酱也是徐老师
Riasan yang begitu colourful ini pun menuai tanda tanya dari para warga net yang penasaran mengenai kebenaran asal usulnya. Dilansir dari artikel tulisan china.org.cn mengenai The Way of Making Up During the Tang Dynasty, riasan serupa yang khas dengan warna kuning di kening memang sempat populer saat zaman Dinasti Tang (618-709 CE). 

Pada saat itu, riasan wanita-wanita menonjolkan kuatnya warna Dinasti Tang pada wajah mereka terlebih di bagian kening, pipi, dan alis yang tidak akan ditemukan di riasan periode dinasti lainnya. Dahi kuning, alis hijau zamrud merupakan kata kunci yang sangat berhubungan dengan sejarah riasan periode Dinasti Tang menurut Sun Ji, peneliti di Museum of Chinese History.

Dahi kuning ini terinspirasi dari gambaran Buddha yang mana pada masa keemasan Dinasti Tang sangat berkembang dengan pesat di sana. Para wanita mulai mewarnai dahi mereka dengan pewarna kuning dari orpiment, pigmen sayuran, dan mineral timbal massicot, menurut Gao.C (2010:186) melalui Leah Jolifaunt.

Yang paling menarik lagi dari riasan ini adalah detail berwarna merah yang berupa seperti kelopak bunga di tengah kedua alis yang dikenal dengan nama huadian. Asal usul huadian tidak akan bisa lepas dari cerita Dinasti Selatan (420-589 CE) ketika seorang putri Kaisar Wu dari Song (363-422 M), sedang tidur di bawah pohon plum di luar istana. 

Angin sepoi-sepoi meniup sebutir bunga plum mekar ke dahi sang putri, mewarnai bagian kulit yang terkena dan membekas selama tiga hari dengan aroma harum yang menarik sehingga pelayan istana meniru tampilan tersebut dan pada akhirnya menyebar ke aristokrat-aristokrat lainnya. Tren ini memang sempat meredup, namun kembali populer saat masa pemerintahan Permaisuri Wu Zetian (624-705 CE).

Ilustrasi via chinesetimeschool.com
Ilustrasi via chinesetimeschool.com
Meski gaya riasan tersebut sangat berbeda dengan karakteristik riasan yang saat ini sering kita temui, nilai terpenting yang dapat kita pahami adalah kepercayaan diri  adalah bagian dari pesona abadi Dinasti Tang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun