Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jangan Buang Kulit Semangka! Ubah Jadi PUCALINA, Pupuk Cair Ramah Lingkungan yang Bikin Tanaman Lebih Subur

2 Februari 2025   21:18 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:18 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah kulit semangka menjadi bermanfaat. (sumber foto: Jandris_Sky)

Ada limbah kulit Semangka? jangan dibuang karena bisa disulap jadi pupuk organik tanaman

Dalam era modern yang semakin menekankan pentingnya gaya hidup berkelanjutan, pengelolaan limbah menjadi salah satu fokus utama dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. 

Salah satu inovasi sederhana namun bermanfaat adalah pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi Pupuk Cair Organik (PUCALINA). 

Limbah kulit semangka menjadi bermanfaat. (sumber foto: Jandris_Sky)
Limbah kulit semangka menjadi bermanfaat. (sumber foto: Jandris_Sky)

Pupuk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat luar biasa bagi tanaman di kebun rumah Anda.

Semangka, buah segar yang kaya air dan menjadi favorit banyak orang di musim panas, sering kali meninggalkan limbah berupa kulit yang berakhir di tempat sampah.

Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)
Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)

Padahal, kulit semangka mengandung berbagai nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tanaman. 

Limbah organik ini bisa diolah menjadi pupuk cair organik (POC) yang mampu meningkatkan kesuburan tanah sekaligus mengurangi timbunan sampah rumah tangga.

Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)
Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)

Mengapa Harus PUCALINA?

PUCALINA memiliki keunggulan dibandingkan pupuk kimia. Selain ramah lingkungan, pupuk ini juga lebih ekonomis karena memanfaatkan limbah rumah tangga yang sering diabaikan. 

Pupuk ini mengandung unsur hara makro penting seperti Nitrogen (0,09%), Fosfor (0,12%), dan Kalium (0,34%), yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

Nitrogen (N) berperan dalam merangsang pertumbuhan daun yang hijau dan subur.

Fosfor (P) mendukung perkembangan akar yang kuat dan bunga yang sehat.

Kalium (K) membantu memperkuat batang serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.

Dengan kandungan ini, PUCALINA menjadi solusi tepat bagi para petani skala kecil hingga penghobi tanaman di rumah untuk merawat tanaman secara alami tanpa efek samping bahan kimia.

Cara Mudah Membuat PUCALINA di Rumah

Membuat pupuk cair organik dari kulit semangka ternyata sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. 

Prosesnya melalui fermentasi anaerob, yaitu fermentasi tanpa membutuhkan oksigen.

Metode ini memungkinkan mikroorganisme bekerja optimal dalam lingkungan tertutup untuk menghasilkan pupuk cair berkualitas tinggi.

Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)
Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)

Bahan-bahan yang Dibutuhkan:

1. Kulit semangka secukupnya (potong kecil-kecil untuk mempercepat proses fermentasi).

2. Larutan gula (bisa menggunakan gula merah/gula pasir sebagai sumber energi bagi mikroorganisme).

3. EM4 (efektif untuk mempercepat proses fermentasi).

4. Air kelapa (mengandung nutrisi tambahan untuk tanaman).

5. Air bersih.

Langkah-langkah Pembuatan:

1. Persiapan Bahan:

Potong kulit semangka agar lebih mudah terurai.

2. Campuran Larutan:

Larutkan gula dalam air hangat, lalu tambahkan EM4 dan aduk hingga merata.

3. Fermentasi:

Masukkan kulit semangka yang telah dipotong ke dalam wadah tertutup (jerigen atau botol besar). Tambahkan campuran larutan gula dan air kelapa. Tutup rapat untuk menciptakan kondisi anaerob.

4.Proses Fermentasi:

Simpan di tempat yang teduh selama 7--14 hari. Buka tutup wadah setiap 2 hari sekali untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi.

5. Penyaringan:

Setelah proses fermentasi selesai, saring cairan untuk memisahkan ampas. POC PUCALINA siap digunakan.

Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)
Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)

Cara Penggunaan PUCALINA

PUCALINA dapat digunakan sebagai pupuk cair untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman hias, sayuran, maupun buah-buahan. 

Cara penggunaannya sangat sederhana:

1. Sebagai Pupuk Daun:

Larutkan PUCALINA dengan air bersih dalam perbandingan 1:10. Semprotkan langsung ke daun tanaman.

2. Sebagai Pupuk Tanah:

Tuangkan larutan PUCALINA di sekitar akar tanaman untuk membantu penyerapan nutrisi secara optimal.

Gunakan pupuk ini seminggu sekali untuk hasil yang maksimal.

Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)
Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)

Manfaat PUCALINA Bagi Tanaman dan Lingkungan

1. Meningkatkan Kesuburan Tanah:

Mikroorganisme aktif dalam pupuk membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas retensi air, dan mempercepat dekomposisi bahan organik di dalam tanah.

2. Mengurangi Ketergantungan Pupuk Kimia:

Dengan kandungan nutrisi alami, PUCALINA mampu menggantikan pupuk kimia yang berpotensi merusak ekosistem tanah jika digunakan berlebihan.

3. Solusi Ramah Lingkungan:

Mengolah limbah organik menjadi pupuk mengurangi volume sampah rumah tangga, membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan, dan mendukung gerakan zero waste.

4. Ekonomis:

PUCALINA dapat dibuat dari bahan-bahan sisa di rumah tanpa biaya tambahan yang besar, sehingga sangat cocok untuk para petani kecil dan penghobi tanaman di perkotaan.

Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)
Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC) . (sumber foto: Jandris_Sky)

Dampak Positif PUCALINA dalam Skala Lebih Luas

Selain manfaat bagi tanaman dan lingkungan rumah tangga, penggunaan pupuk cair organik seperti PUCALINA juga memberikan dampak positif dalam skala yang lebih besar, seperti:

1. Mendukung Pertanian Berkelanjutan:

Pertanian organik yang memanfaatkan pupuk alami seperti PUCALINA berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan ketahanan pangan.

2. Meningkatkan Produktivitas Tanaman:

Tanaman yang diberi pupuk organik cenderung memiliki rasa yang lebih segar, kualitas yang lebih baik, dan tahan terhadap hama serta penyakit.

3. Mendorong Ekonomi Sirkular:

Pengolahan limbah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti pupuk cair, dapat menjadi peluang bisnis baru bagi masyarakat.

Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC). (sumber foto: Jandris_Sky))
Pemanfaatan limbah kulit semangka menjadi pupuk cair organik (POC). (sumber foto: Jandris_Sky))

Mengelola limbah kulit semangka menjadi PUCALINA adalah contoh nyata bahwa solusi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan ekonomi keluarga.

Dengan bahan yang mudah didapat, proses pembuatan yang sederhana, serta manfaat yang melimpah, PUCALINA menjadi alternatif cerdas untuk mendukung pertanian ramah lingkungan di rumah Anda.

Jadi, mulai sekarang, jangan buang kulit semangka Anda! 

Ubah menjadi pupuk cair organik yang menyehatkan tanaman dan menjaga bumi tetap lestari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun