Wayang dari kulit jagung merupakan inovasi yang tidak hanya melestarikan seni tradisional, tetapi juga berkontribusi terhadap gaya hidup berkelanjutan.Â
Di Indonesia, jagung menjadi tanaman pangan strategis setelah padi, terutama di daerah dengan lahan kering seperti Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Jawa Timur.Â
Selain bijinya yang kaya akan karbohidrat, tanaman jagung menghasilkan berbagai limbah organik seperti batang, daun, dan kulit yang dapat dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai bahan dasar dalam produk ramah lingkungan seperti wayang kulit jagung.
Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas pangan utama di dunia yang memiliki peran penting dalam ketahanan pangan dan ekonomi pertanian.Â
Jagung tidak hanya dikonsumsi sebagai makanan pokok, tetapi juga digunakan dalam industri pakan ternak, bahan baku bioetanol, dan berbagai produk olahan lainnya.
Perubahan iklim yang semakin nyata menuntut solusi inovatif dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung gaya hidup berkelanjutan.Â
Salah satu pendekatan yang menarik adalah pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan dasar produk ramah lingkungan.Â
Di Indonesia, kulit jagung yang biasanya terbuang dapat diolah menjadi wayang kreatif sebagai bagian dari seni dan budaya lokal.Â
Selain menjadi solusi pengurangan limbah, wayang dari kulit jagung juga mencerminkan harmoni antara tradisi dan inovasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Wayang dan Budaya Berkelanjutan