Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Food Waste: Jangan Dibuang, Solusi Bijak untuk Lingkungan Berkelanjutan

22 Januari 2025   00:51 Diperbarui: 22 Januari 2025   00:51 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah makanan sayur buncis, jagung muda. (sumber foto:Jameris_Sky)

Dengan mengolahnya menjadi kompos, kita tidak hanya mengurangi emisi gas metana, tetapi juga menciptakan solusi berkelanjutan untuk limbah rumah tangga.

Mengapa Memilih Kompos?

Kompos merupakan hasil dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi yang dikontrol. 

Proses ini menghasilkan bahan seperti tanah yang kaya akan nutrisi, ideal untuk meningkatkan kesuburan tanah. 

Membuat kompos dari limbah rumah tangga yang ramah lingkungan. (sumber foto: Jandris_Sky)
Membuat kompos dari limbah rumah tangga yang ramah lingkungan. (sumber foto: Jandris_Sky)

Menggunakan kompos sebagai pupuk alami dapat menggantikan pupuk kimia yang sering kali merusak struktur tanah dalam jangka panjang.

Selain manfaat agronomis, pengomposan juga menawarkan berbagai manfaat lingkungan.

Pertama, ia membantu mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA, sehingga memperpanjang umur fasilitas pengelolaan limbah. 

Kedua, kompos memperbaiki kualitas tanah, meningkatkan kapasitasnya untuk menahan air, dan mendukung kehidupan mikroorganisme tanah yang penting untuk ekosistem.

Langkah Mudah Membuat Kompos di Rumah

Membuat kompos dari limbah rumah tangga sebenarnya tidak memerlukan peralatan mahal atau ruang yang luas. Berikut langkah sederhana yang dapat dilakukan:

  1. Persiapkan bahan organik
    Kumpulkan sisa makanan, kulit buah, sayuran, daun kering, dan limbah organik lainnya. Hindari memasukkan bahan-bahan seperti daging, produk susu, atau minyak karena dapat menarik hama dan memperlambat proses penguraian.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun