Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompor Biomassa: Solusi Inovatif Energi Ramah Lingkungan, Tungku Sehat Hemat Energi

11 Januari 2025   01:33 Diperbarui: 11 Januari 2025   01:33 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari segi ekonomi, kompor biomassa dapat membantu rumah tangga menghemat biaya bahan bakar. 

Penggunaan biomassa lokal seperti daun kering atau ranting memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara gratis.

Di sisi lain, wood pellet dan bahan biomassa lain yang diproduksi secara komersial umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan gas elpiji, sehingga cocok untuk masyarakat dengan pendapatan rendah.

Kontribusi terhadap Pelestarian Lingkungan

Selain memberikan manfaat ekonomi dan kesehatan, kompor biomassa juga berperan dalam pelestarian lingkungan. 

Dengan memanfaatkan limbah organik sebagai bahan bakar, teknologi ini membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

Penggunaan bahan bakar terbarukan seperti cangkang sawit juga mencegah penebangan pohon secara berlebihan untuk kayu bakar, yang menjadi salah satu penyebab utama deforestasi.

Ketika masyarakat beralih dari bahan bakar dampak positif lainnya adalah pengurangan emisi karbon dan gas rumah kaca.

Fosil ke biomassa, jumlah emisi yang dilepaskan ke atmosfer akan menurun, mendukung upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.

Tantangan dan Upaya Mengatasi

Meskipun memiliki banyak keunggulan, adopsi kompor biomassa masih menghadapi sejumlah tantangan. 

Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang manfaat dan cara menggunakan kompor ini. 

Di beberapa daerah, distribusi wood pellet dan bahan biomassa lainnya juga masih terbatas, sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengakses bahan bakar yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun