Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengapa Masakan Tungku Kayu Bakar Lebih Wangi dan Lezat? Apa Rahasianya!

5 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 8 Januari 2025   12:02 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma asap kayu memberikan dimensi tambahan yang tidak dapat ditiru oleh alat masak modern.

Selain itu, jenis kayu yang digunakan juga memengaruhi cita rasa. 

Misalnya, kayu pohon kelapa memberikan aroma yang sedikit manis, sementara kayu jati atau mahoni memberikan aroma yang lebih berat dan kuat. 

Dengan demikian, pilihan kayu menjadi elemen penting dalam menciptakan karakteristik rasa masakan tungku.

Proses Memasak yang Alami dan Perlahan

Metode memasak menggunakan tungku kayu bakar biasanya melibatkan proses yang lebih lambat dibandingkan dengan memasak menggunakan kompor modern. 

Panas dari tungku kayu tidak langsung tinggi, melainkan bertahap. 

Proses ini memungkinkan makanan untuk matang secara perlahan, sehingga bumbu dapat meresap lebih dalam ke dalam bahan makanan.

Sebagai contoh, masakan seperti rendang atau gulai yang dimasak di atas tungku kayu memiliki cita rasa yang lebih kaya karena bumbu benar-benar meresap selama proses memasak yang panjang. 

Selain itu, tekstur makanan yang dihasilkan juga lebih lembut, karena panas yang stabil membantu mempertahankan kelembapan alami bahan makanan.

Aroma Alami dari Bara Api

Keunikan lain dari tungku kayu bakar adalah interaksi langsung antara makanan dan bara api. 

Ketika makanan seperti daging atau kaldu mendidih hingga meluap, tetesannya sering jatuh ke bara api di bawahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun