Dampaknya sangat luas, mulai dari masalah sosial, ekonomi, hingga lingkungan.Â
Secara sosial, limbah makanan mencerminkan ketimpangan antara konsumsi berlebih di satu sisi dan kelaparan di sisi lain.Â
Secara ekonomi, limbah ini berarti pemborosan uang.Â
Dari perspektif lingkungan, limbah makanan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca selama proses dekomposisi di tempat pembuangan akhir (TPA).Â
Gas metana yang dihasilkan dari pembusukan makanan di TPA memiliki potensi pemanasan global yang jauh lebih besar daripada karbon dioksida, menjadikannya ancaman serius bagi iklim.
Pentingnya Menghabiskan Makanan
Menghabiskan makanan adalah langkah kecil namun signifikan untuk mengurangi limbah makanan.Â
Langkah ini bukan hanya soal menghargai makanan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sumber daya yang digunakan dalam produksi makanan, seperti air, tanah, dan energi.Â
Misalnya, butuh ribuan liter air untuk menghasilkan satu kilogram daging sapi atau ratusan liter air untuk menghasilkan satu kilogram gandum.Â
Ketika makanan terbuang, semua sumber daya tersebut juga terbuang sia-sia.
Selain itu, menghabiskan makanan juga mengurangi beban TPA yang sudah terlalu penuh.Â
Dengan mengurangi limbah makanan, kita dapat mengurangi emisi metana, salah satu gas rumah kaca paling berbahaya.Â