"Menghabiskan Makanan Sebagai Langkah Kecil Menuju Keberlanjutan Global"
Di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap keberlanjutan lingkungan, salah satu isu yang sering terabaikan adalah limbah makanan rumah tangga.Â
Limbah ini mencakup makanan yang dibeli untuk konsumsi tetapi tidak dimakan dan berakhir di tempat sampah.Â
Mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, daging, produk susu, nasi, mie, hingga bumbu makanan dan kacang-kacangan, semua memiliki potensi menjadi limbah jika tidak dikelola dengan baik.Â
Bahkan residu seperti daun teh yang tampak sepele dapat berkontribusi pada masalah ini.Â
Memahami dan mengatasi limbah makanan rumah tangga bukan hanya soal etika konsumsi, tetapi juga langkah nyata untuk menjaga lingkungan.
Limbah Makanan dan Dampaknya
Setiap tahun, jutaan ton makanan terbuang di seluruh dunia, dan rumah tangga menyumbang sebagian besar dari limbah ini.Â
Alasan utama limbah makanan rumah tangga meliputi pembusukan, pengolahan yang berlebihan, serta makanan yang melewati tanggal kedaluwarsa.Â
Pembusukan terjadi akibat penyimpanan yang tidak tepat atau pembelian berlebihan yang melampaui kebutuhan.Â
Pengolahan makanan yang berlebihan, seperti memasak dalam jumlah besar tanpa perencanaan, juga sering kali menyebabkan sisa makanan terbuang.Â
Selain itu, kebiasaan mengabaikan tanggal kedaluwarsa makanan membuat produk yang sebenarnya masih layak dikonsumsi akhirnya dibuang.