Keputusan untuk menutup Maxim's memunculkan berbagai spekulasi. Salah satu alasan utama adalah meningkatnya biaya operasional yang tidak lagi seimbang dengan pendapatan.Â
Kompetisi yang semakin ketat dari toko roti modern, bakery internasional, dan produk-produk industri massal juga menjadi tantangan besar.
Faktor lain yang turut memengaruhi adalah regenerasi kepemilikan. Maxim's merupakan bisnis keluarga yang telah berjalan selama beberapa generasi.Â
Namun, seperti yang sering terjadi pada usaha keluarga, generasi penerus mungkin memiliki minat atau visi yang berbeda sehingga keberlanjutan usaha menjadi sulit.
Dalam sebuah wawancara singkat, perwakilan Maxim's menyatakan bahwa keputusan ini diambil dengan berat hati.
Mereka mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang telah mendukung mereka selama bertahun-tahun.Â
Penutupan ini, meskipun menyedihkan, dianggap sebagai akhir yang bermartabat bagi sebuah usaha yang telah memberikan banyak kontribusi.
Antrean Panjang Sebagai Tanda Cinta Pelanggan
Sejak kabar penutupan ini beredar, antrean panjang di depan Maxim's menjadi pemandangan sehari-hari.Â
Pelanggan dari berbagai generasi datang untuk membeli roti favorit mereka, seolah-olah tidak ingin kehilangan momen terakhir dengan toko yang telah menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Bagi banyak orang, Maxim's bukan hanya tempat membeli roti, tetapi juga sumber kenangan.Â
Ada yang mengenang masa kecil mereka saat orang tua membawakan roti ini sebagai camilan istimewa, sementara yang lain mengingat bagaimana roti dari Maxim's menjadi pelengkap hari-hari spesial, seperti ulang tahun atau perayaan keluarga.
Dampak Penutupan Bagi Dunia Kuliner Lokal