Mohon tunggu...
Jandris. S.T
Jandris. S.T Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tupperware Bangkrut, Tapi Namanya Tetap Abadi

29 November 2024   11:10 Diperbarui: 29 November 2024   11:10 7082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tupperware, tempat wadah makanan. (sumber: ubuy.co.id)

Tupperware Party bahkan menjadi fenomena global, memberdayakan jutaan perempuan di berbagai negara.

Faktor-Faktor Kebangkrutan

Namun, di balik kesuksesan historisnya, Tupperware menghadapi berbagai tantangan besar pada abad ke-21. 

Salah satu faktor utama adalah ketidakmampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan gaya hidup dan preferensi konsumen. 

Dalam era digital, pola belanja konsumen telah bergeser dari penjualan langsung ke platform e-commerce. 

Sayangnya, Tupperware terlalu lama bergantung pada strategi tradisional mereka dan terlambat mengadopsi teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar.

Selain itu, persaingan yang semakin ketat dari merek-merek lain, baik lokal maupun internasional, turut memperparah situasi. 

Banyak perusahaan baru menawarkan produk serupa dengan harga yang lebih terjangkau, menggerus pangsa pasar Tupperware. 

Tidak hanya itu, persepsi masyarakat tentang plastik sebagai bahan yang kurang ramah lingkungan juga menambah tantangan, karena banyak konsumen kini lebih memilih alternatif seperti kaca atau stainless steel.

Masalah keuangan yang memburuk, ditambah dengan utang yang terus meningkat, memaksa Tupperware untuk mengajukan kebangkrutan. 

Meski demikian, hal ini tidak serta-merta menghapuskan nama besar Tupperware yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer.

Nama Tupperware yang Tetap Abadi

Terlepas dari kebangkrutan perusahaan, Tupperware telah meninggalkan warisan yang mendalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun