Lembaran kertas ini kemudian di lem menjadi paper bag yang kuat, fungsional, dan ramah lingkungan.
Keunggulan paper bag berbahan ampas tebu terletak pada sifatnya yang mudah terurai secara alami dalam waktu singkat, berbeda dengan plastik konvensional yang membutuhkan ratusan tahun untuk terdegradasi.Â
Selain itu, produk ini tidak meninggalkan residu berbahaya, sehingga mendukung kelestarian lingkungan.
Peluang Ekonomi Sirkular.
Pemanfaatan ampas tebu untuk produksi paper bag juga sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular.Â
Limbah yang awalnya tidak memiliki nilai ekonomi kini diubah menjadi produk bernilai tinggi, memberikan manfaat tambahan bagi petani dan industri gula.Â
Proses produksi ini juga menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat lokal, khususnya di daerah penghasil tebu seperti Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan.
Harga paper bag dari ampas tebu bersaing di pasaran, sehingga memiliki peluang besar untuk menarik konsumen, terutama di era ketika kesadaran terhadap pentingnya produk ramah lingkungan semakin meningkat.Â
Pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dapat memanfaatkan inovasi ini untuk memperluas pasar sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Dampak Positif bagi Lingkungan
Produksi paper bag biodegradable ini tidak hanya mengurangi pencemaran tanah dan air akibat pembuangan limbah tebu, tetapi juga memberikan alternatif yang lebih baik untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.Â
Dengan mempopulerkan produk ini, Indonesia dapat mempercepat transisi menuju penggunaan kemasan dan tas ramah lingkungan, mendukung target pengurangan sampah plastik hingga 70% pada tahun 2025, sesuai komitmen pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017.