Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pertanian Berkelanjutan: Kunci Ketahanan Pangan Indonesia di Masa Depan

20 November 2024   18:07 Diperbarui: 20 November 2024   18:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padi sudah menguning, dengan irigasi yang mengaliri persawahan mewujudkan ketahanan pangan nasional. (sumber: bing image creator/AI)

1. Menanggulangi Degradasi Lahan

Alih fungsi lahan menjadi kawasan industri dan pemukiman sering kali mengancam produktivitas sektor pertanian. 

Dengan pendekatan berkelanjutan, petani diajarkan untuk memaksimalkan hasil pada lahan yang ada melalui metode konservasi tanah, agroforestri, dan teknologi modern seperti pertanian presisi.

2. Mengurangi Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah berdampak pada pola curah hujan dan suhu, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas pertanian. 

Melalui praktik seperti pertanian organik dan penggunaan teknologi irigasi hemat air, petani dapat beradaptasi dengan perubahan ini sambil mengurangi emisi gas rumah kaca.

3. Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Petani

Sebagian besar petani di Indonesia adalah petani kecil dengan akses terbatas pada teknologi dan pasar. 

Pertanian berkelanjutan membantu mereka meningkatkan produktivitas tanpa tergantung pada input mahal seperti pupuk kimia. 

Selain itu, diversifikasi tanaman dan pengelolaan rantai pasok lokal dapat meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan.

Inovasi dalam Pertanian Berkelanjutan

Kemajuan teknologi memberikan peluang besar untuk meningkatkan keberhasilan pertanian berkelanjutan di Indonesia. 

Salah satu inovasi yang menonjol adalah smart farming yang memanfaatkan sensor, data, dan analisis untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun