Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Daun Pisang" Jadi Cuan: Kemasan Makanan Ramah Lingkungan Berkelanjutan

15 November 2024   20:57 Diperbarui: 15 November 2024   21:01 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tips Memilih Daun Pisang yang Tepat

Untuk menghasilkan kemasan yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih daun pisang:

1. Kondisi Daun: Pilih daun yang segar, berwarna hijau cerah, dan tidak menguning atau mengering.

2. Ketebalan Daun: Hindari daun yang terlalu tebal karena cenderung rapuh dan mudah sobek. Sebaliknya, pilih daun yang agak tipis namun lemas agar mudah dibentuk.

3. Kualitas Permukaan: Pastikan permukaan daun halus tanpa lubang atau kerusakan untuk memastikan makanan terlindungi dengan baik.

Peluang Bisnis dan Inovasi

Penggunaan daun pisang sebagai kemasan makanan tidak hanya berfungsi sebagai solusi lingkungan tetapi juga membuka peluang bisnis yang menguntungkan. 

Dalam industri kuliner, permintaan terhadap kemasan ramah lingkungan semakin meningkat. 

Warung makan tradisional, katering, hingga restoran modern mulai beralih menggunakan daun pisang sebagai pengganti plastik atau styrofoam.

Selain sebagai pembungkus makanan, inovasi lain yang dapat dikembangkan adalah memanfaatkan daun pisang untuk produk kemasan siap pakai, seperti piring sekali pakai atau tray makanan. 

Dengan sedikit pengolahan dan teknologi, daun pisang dapat diberi perlakuan tambahan untuk meningkatkan daya tahannya, seperti dilapisi lilin alami atau dikeringkan agar lebih awet.

Kontribusi terhadap Keberlanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun