Kisah ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan bukan hanya soal ketenaran atau harta benda, melainkan tentang keteguhan hati untuk terus berjuang dalam segala kondisi.Â
Yusuf Surya, sosok yang pernah memerankan karakter Jaka dalam sinetron populer Jinny Oh Jinny, adalah salah satu aktor yang telah melewati masa kejayaan di layar kaca Indonesia pada era 1990-an.Â
Saat itu, karakter Jaka, yang sering muncul sebagai teman dari Bagus (diperankan oleh Indra Bruggman), sukses menghibur penonton dengan tingkah laku jenaka dan polosnya.Â
Selain Jinny Oh Jinny, Yusuf juga terlibat dalam beberapa judul sinetron lain seperti Flamboyan 108, Jinny Lagi Jinny Lagi, dan Untung Ada Jinny, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai aktor komedi yang diingat banyak orang.Â
Seperti banyak kisah hidup lainnya, perjalanan Yusuf Surya tak sepenuhnya mudah.
Kini, di usia 66 tahun, Yusuf telah lama meninggalkan panggung hiburan.Â
Meski demikian, ia tak pernah meninggalkan semangat juang yang telah menemaninya selama bertahun-tahun.Â
Saat pandemi melanda, Yusuf menghadapi tantangan berat, ungkapnya dikediaman Jl. Mawar 7 Jatisampurna Bekasi.
Kondisi ekonomi yang serba sulit memaksanya harus menjual sebagian aset, termasuk tanah yang ia jual dengan harga obral kepada saudaranya.Â
"Itu obral besar, ya karena kita menjualnya sama saudara, kayak barter gitu aja. Punya uang berapa, sekian, oke," ungkapnya.Â
Baginya, penjualan aset tersebut bukan sekadar tindakan ekonomi, tapi bukti bahwa ia siap berkorban demi kestabilan keluarga.
Pandemi juga menuntut Yusuf untuk berpikir kreatif dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.Â
Ia bahkan menjual minuman di saat tabungannya tinggal Rp 12 juta, sedangkan anaknya baru saja masuk kuliah.Â
"Bayangin aja, mau mengandalkan kontrakan tapi cuma lima pintu yang berjalan, cukup buat bayar listrik doang," jelas Yusuf.Â
Kendati memiliki beberapa unit kontrakan, namun tidak semua unit terisi saat pandemi, yang menyebabkan pendapatannya tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.Â
Dalam situasi sulit itu, ia memilih bertahan dan mencari solusi, menunjukkan bahwa ia tak malu melakukan apa pun demi keberlangsungan pendidikan anaknya.
Kisah Yusuf Surya adalah cerminan keteguhan seorang ayah yang tidak mengenal kata menyerah.Â
Keputusan untuk "membobol celengan" demi biaya kuliah anaknya adalah bukti nyata dari pengorbanan seorang ayah yang ingin memastikan masa depan terbaik untuk buah hatinya.Â
"Dulu saya masih sendiri saya mengumpulkan uang sama adik saya," ujar Yusuf, mengingatkan kita bahwa apa yang kita miliki sekarang adalah hasil dari kerja keras bertahun-tahun.Â
Aset-aset yang ia kumpulkan selama ini ternyata menjadi pelindung ketika masa-masa sulit tiba, sebuah bukti bahwa persiapan dan perencanaan jangka panjang sangatlah penting.
Perjuangan Yusuf Surya mengajarkan kepada kita bahwa hidup mungkin tidak selalu berjalan sesuai rencana, tapi semangat pantang menyerah dan keinginan untuk terus berusaha adalah kunci menghadapi berbagai rintangan.Â
Pengalaman hidupnya juga memberikan inspirasi untuk selalu menghargai setiap pencapaian dan merencanakan masa depan dengan bijak.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan bukan hanya soal ketenaran atau harta benda, melainkan tentang keteguhan hati untuk terus berjuang dalam segala kondisi.Â
Bagi Yusuf Surya, memastikan anaknya dapat melanjutkan pendidikan adalah prioritas utama, meski harus "menggembel" di tengah pandemi.Â
Seorang ayah sejati memang akan melakukan apa saja untuk kebahagiaan anak-anaknya, bahkan jika itu berarti berkorban melampaui batas-batas yang pernah ia bayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H