Karena itu, mengapa tidak kita coba melihat K Rewards ini dari sudut pandang berbeda?Â
Jadikan ia sebagai bonus dari tulisan yang memang lahir dari hati, bukan sebagai tujuan utama.
Ada sebuah kepuasan tersendiri saat tulisan kita benar-benar mampu menyentuh hati dan memberikan dampak bagi pembaca.Â
Kepuasan semacam ini lebih bertahan lama dibandingkan dengan kepuasan yang datang dari materi.Â
Menulis dengan tujuan berbagi mendorong kita untuk lebih jujur, lebih tulus dalam berkarya, dan lebih menghargai makna dari setiap kalimat yang kita tuangkan.
Menulis demi berbagi juga membantu kita berkembang.Â
Dalam prosesnya, kita diajak untuk lebih banyak belajar, memperkaya wawasan, dan mengasah keterampilan menulis agar pesan yang kita sampaikan benar-benar bermanfaat.Â
Di sisi lain, ketika kita terlalu fokus pada hasil materi, kita mungkin akan terjebak pada angka-angka kunjungan dan hanya berusaha memenuhi algoritma.Â
Dampaknya, tulisan bisa terasa kaku dan tidak lagi mewakili ekspresi diri yang sebenarnya.
Program K Rewards pada akhirnya tetaplah bentuk penghargaan bagi para Kompasianer yang berdedikasi dan konsisten berkarya.Â
Mereka yang memperoleh K Rewards biasanya adalah mereka yang sudah terbiasa menulis dari hati, yang menikmati proses berbagi, dan yang menulis tanpa berharap lebih dari apa yang mereka berikan.Â
Misteri bagaimana K Rewards dihitung mungkin menambah rasa penasaran, tetapi juga menjadi pengingat bahwa menulis dengan tulus adalah tujuan yang lebih mulia.
Mari jadikan K Rewards sebagai bonus dan bukan sebagai tujuan.Â
Dengan menulis untuk berbagi, kita dapat menikmati prosesnya, memperkuat komunitas, dan memberikan dampak nyata pada pembaca.Â
K Rewards adalah tambahan kecil dari niat kita berbagi, sebuah apresiasi yang seharusnya tidak mengubah tujuan kita yang sejati.Â