Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Restorasi Hutan: Mengembalikan Keanekaragaman Hayati dan Mencegah Bencana Alam

7 November 2024   19:39 Diperbarui: 7 November 2024   19:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Restorasi hutan merupakan upaya untuk mengembalikan kondisi hutan seperti sediakala. (dok: pribadi)

Dengan adanya restorasi, hutan dapat kembali menjadi habitat bagi beragam spesies flora dan fauna yang terancam punah. Ketika hutan dirusak, banyak spesies kehilangan tempat tinggalnya, sehingga mereka terancam punah. 

Restorasi ini memungkinkan mereka untuk kembali ke habitat aslinya, sehingga dapat memulihkan populasi spesies serta menjaga keseimbangan ekosistem. 

Contoh nyata di Indonesia adalah upaya restorasi hutan gambut di Sumatera dan Kalimantan yang bertujuan untuk melindungi spesies unik seperti harimau Sumatera, orangutan, dan berbagai jenis burung langka.

Restorasi hutan berperan penting dalam melestarikan sumber daya alam yang mendukung kehidupan manusia, seperti sumber air bersih dan udara segar. 

Hutan yang sehat berperan sebagai penyaring alami, menjaga kualitas air dan mengurangi polusi udara. Pohon-pohon dalam hutan memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida, sehingga membantu mengurangi efek gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. 

Penyerapan karbon dioksida oleh hutan merupakan salah satu strategi mitigasi penting untuk memerangi krisis iklim global. 

Dalam konteks ini, restorasi hutan tidak hanya penting untuk lingkungan tetapi juga untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas.

Selain pemulihan habitat dan pelestarian spesies, restorasi hutan juga membantu dalam mengurangi risiko bencana alam. 

Salah satu ancaman serius dari hilangnya hutan adalah meningkatnya erosi tanah yang berpotensi menyebabkan longsor. 

Akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah yang efektif, membantu mempertahankan stabilitas lereng dan mencegah tanah terlepas saat hujan deras. 

Hutan juga berperan dalam mengatur siklus air melalui penyerapan air hujan ke dalam tanah dan melepaskannya secara perlahan, yang dapat mengurangi risiko banjir. 

Ketika hutan hilang atau rusak, tanah kehilangan kemampuan ini, sehingga risiko banjir dan longsor meningkat tajam, yang berdampak pada kehidupan manusia serta infrastruktur yang ada.

Di Indonesia, program-program restorasi hutan terus digalakkan, baik oleh pemerintah maupun organisasi swadaya masyarakat. 

Namun, usaha ini membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, untuk dapat berjalan dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun