Mengubah pandangan kita terhadap sampah dari yang semula dianggap sebagai masalah, menjadi sumber daya yang dapat menghasilkan nilai ekonomi dan lingkungan.
Sampah yang sering kali kita temui di sekitar bukan sekadar limbah yang merusak pemandangan.Â
Jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, sampah tersebut memiliki potensi ekonomi yang tinggi.Â
Salah satu jenis sampah yang paling banyak ditemukan di berbagai sudut kota adalah puntung rokok.Â
Puntung rokok, yang sering dianggap sebagai sampah kecil yang sepele, ternyata memiliki dampak lingkungan yang besar.Â
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) bahkan menggambarkan tembakau sebagai "Ancaman bagi lautan kita."Â
Setiap tahun, lebih dari enam triliun batang rokok diproduksi, dan mayoritas dari jumlah tersebut, atau sekitar 4,5 triliun puntung, dibuang sembarangan.Â
Hal ini menjadikan puntung rokok sebagai salah satu jenis sampah yang paling banyak ditemukan di lingkungan, terutama di pantai dan laut, di mana sampah ini mengancam ekosistem laut dan keanekaragaman hayati.
Puntung rokok mengandung filter atau saringan yang sebagian besar terdiri dari mikroplastik yang dikenal sebagai serat selulosa asetat, bahan yang sangat sulit terurai secara alami.Â
Selulosa asetat, jenis plastik yang digunakan dalam filter rokok, membutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai, terutama di lingkungan yang basah seperti laut.Â
Ketika puntung rokok terdegradasi di perairan, ia akan melepaskan bahan kimia beracun yang dapat mencemari air laut, membahayakan organisme laut, dan berpotensi memasuki rantai makanan manusia.Â
Berdasarkan penelitian, puntung rokok menghasilkan lebih dari 766 juta kilogram sampah beracun setiap tahun, mencemari lingkungan darat dan laut dalam skala yang signifikan.
Terlepas dari ukurannya yang kecil, puntung rokok merupakan salah satu penyumbang utama sampah plastik di dunia, terutama karena kandungan plastik di dalamnya yang berasal dari filter atau saringan rokok.Â
Filter tersebut mengandung selulosa asetat, sejenis plastik yang membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai.