Hilirisasi juga dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah penghasil sumber daya.Â
Pembangunan pabrik pengolahan di daerah-daerah ini akan memberikan dampak ekonomi yang positif, baik melalui penciptaan lapangan kerja maupun melalui pertumbuhan industri pendukung seperti transportasi, jasa, dan perhotelan.
4. Tantangan dalam Mewujudkan Hilirisasi Berkelanjutan
Meskipun memiliki banyak potensi, penerapan hilirisasi berkelanjutan di sektor minerba bukan tanpa tantangan.Â
Salah satu tantangan terbesar adalah tingginya biaya investasi untuk membangun fasilitas pengolahan seperti smelter, terutama yang menggunakan teknologi ramah lingkungan.Â
Banyak perusahaan yang masih enggan berinvestasi dalam teknologi hijau karena biaya awal yang tinggi, meskipun dalam jangka panjang teknologi ini dapat memberikan efisiensi yang lebih baik.
Selain itu, masih ada keterbatasan dalam hal infrastruktur pendukung, terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat ekonomi.Â
Untuk itu, pemerintah perlu memastikan adanya dukungan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan energi listrik yang memadai agar hilirisasi dapat berjalan lancar.
Isu lainnya adalah dampak lingkungan dari kegiatan pengolahan minerba.Â
Proses pengolahan batubara dan mineral sering kali menghasilkan limbah dan emisi yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.Â
Oleh karena itu, pemerintah perlu menetapkan regulasi yang ketat dan mendorong perusahaan untuk menerapkan teknologi pengolahan limbah dan pengurangan emisi yang efektif.