Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Plastik Vs Biota, Siapa yang Menang?

15 Oktober 2024   12:27 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:43 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikroplastik, jika penggunaan plastik tidak terkendali, lautan kita bisa menjadi kuburan bagi biota laut. (dok: pribadi)

Melawan invasi plastik, upaya menyelamatkan biota laut dan ekosistem bumi.


Dalam beberapa dekade terakhir, plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern.

Mulai dari kemasan makanan, barang elektronik, hingga alat kesehatan, plastik digunakan hampir di segala sektor. 

Namun, di balik kemudahan dan manfaatnya, plastik telah menimbulkan masalah besar bagi lingkungan, terutama terhadap biota laut. 

Perdebatan mengenai siapa yang menang antara plastik dan biota kini menjadi salah satu isu krusial dalam diskusi keberlanjutan lingkungan.

Limbah tutup botol plastik. (dok: pribadi)
Limbah tutup botol plastik. (dok: pribadi)

Data dari United Nations Environment Programme (UNEP) memperkirakan bahwa jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik bisa meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040 jika tidak ada upaya signifikan untuk mencegah polusi plastik. 

Saat ini, dengan jumlah sekitar 9-14 juta ton plastik yang mencemari perairan pada tahun 2016, angka tersebut diprediksi melonjak menjadi 23-27 juta ton pada tahun 2040.

Di Indonesia, masalah sampah juga menjadi perhatian utama. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 69,9 juta ton. 

Dari jumlah tersebut, sampah makanan mendominasi sebesar 41,60%, diikuti oleh sampah plastik sebanyak 18,71%.

Sampah plastik yang signifikan ini sebagian besar berasal dari sumber rumah tangga, yang menyumbang sekitar 44,37% dari total sampah di Indonesia.

Lebih parah lagi, sekitar 80% sampah di laut Indonesia berasal dari aktivitas di darat, dengan 30% di antaranya adalah sampah plastik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun